MASA PENANTIAN

Seorang wanita senantiasa larut dalam pengharapan yang begitu besar, keinginan yang begitu dalam. Doanya tak pernah putus siang dan malam, tembus ke langit di tiap-tiap sujudnya yang panjang. Dengan kerendahan hati ia memohon agar dikaruniai seorang anak. Namun Allah kumpulkan doa-doa itu hingga waktu menuai datang. Lima tahun bahtera rumah tangganya berjalan, ia kuat mengarungi lautan meski kapalnya berayun kencang menggoyahkan pikiran dan perasaan.

Pekatnya malam menjadi saksi pengaduan. Ia menangis dihadapan-Nya dalam keadaan yang paling lemah, agar tak tersisa lagi air matanya dihadapan manusia. Ia ingin Allah hibur kacaunya hati agar kesedihan menjadi tawar dan kusutnya wajah kembali bersinar. Tiap gulita siap berganti terang, ia kemudian berkata; “semoga esok hari Allah keringkan air mataku, hilangkan sesak dadaku, damaikan perasaanku dan mudahkan tarikan senyumku untuk setiap cerita kehidupan.

Sampailah Allah kemudian mengabulkan permintaannya. Allah suburkan satu rahim dengan jalan-Nya, jalan yang tak pernah ia sangka sebelumnya, jalan yang membuatnya menyadari betapa hidup adalah sebuah misteri, hidup adalah menerima qada’ dan qadar dengan lapang. Kini Allah telah menggantikan apa-apa yang telah hilang, yang telah ia ikhlaskan selama berjuang. Selamat tujuh bulan kehamilan, duhai kakak yang hidupnya membawa kesan.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *