Petualangan mengejar cita-cita

Cita-cita adalah salah satu hal yang sudah pasti di miliki oleh semua orang di muka bumi ini.
Diriku pun sama mempunyai sebuah cita-cita yang ingin aku capai nantinya.
Tapi bagaimana aku bisa meraih nya ya????
Awalnya cita-cita ku itu hanyalah impian belaka untuk ku karna saking tingginya cita-cita ku itu membuat ku sadar jika aku tidak mampu menggapainya, sampai pada akhirnya aku menyerah dan tidak mau melanjutkan meraih cita-cita ku itu.
Tapi di saat aku menyerah salah satu temanku berkata tentang impiannya yang akan tercapai karna usaha yang selama ini di geluti.
Cerita teman ku itu membuat rasa percaya diriku muncul kembali untuk kembali mengejar cita-cita ku yang dulu pernah aku tinggalkan.
Setiap malam aku bangun shalat tahajud hanya untuk mengharap ridho darinya dan aku pun berdoa agar di permudahkan saat aku berusaha untuk mengejar cita-cita ku nanti.
Dan pagi harinya aku langsung olahraga agar otak ku kembali fresh untuk belajar nanti.
Kalian tau apa cita-cita ku? Ya cita-cita ku adalah menjadi seorang penulis yang terkenal.
Aku memang sangat suka menulis berbagai cerita di media sosial maupun hanya sekedar menorehkan karyaku di atas kertas.
Dan untuk mengasah kemampuanku aku selalu berusaha untuk menulis setiap saat, entah apa yang aku tulis yang terpenting aku menulis setiap hari.
Tapi kadang aku juga bosan dan berhenti menulis, fase dimana aku harus bisa menetralkan kembali fikiran ku untuk bisa kembali menulis nantinya.
Kalian tau aku juga ingin sekali menambah ilmu ku tentang menjadi seorang penulis dengan belajar di sebuah universitas negri.
Itu hanya keinginanku ya….tapi aku pun menjadi sangat giat belajar hanya untuk bisa masuk ke universitas yang aku ingin masuki itu.
Aku belajar dari berbagai media mulai dari sosial media dan banyak buku, nah usahaku itu sudah aku mulai sejak aku kelas 11 semester 2.
Awalnya aku tidak yakin orang tuaku akan mengijinkan atau tidak tapi itu tidak masalah bagiku yang terpenting sekarang aku harus belajar dengan giat untuk menghadapi SNMPTN nantinya.
Tak lupa aku juga sellau beribadah kepada Allah SWT supaya aku bisa di permudah kedepannya.
Karna jika hanya mengandalkan usaha saja itu tidak baik jadi aku juga selalu di iringi dengan ibadah dan doa.
Sampai tiba saatnya saat selesai ujian Nasional aku langsung mencari info tentang cara masuk universitas yang aku ingin masuki dan aku juga meminta bantuan seorang guru di sekolahku.
Saat hari pengumuman telah tiba rasanya aku sangat takut tidak lulus.
Tapi saat melihat hasilnya di sosial media milik guruku ternyata aku di terima dengan jalur SNMPTN dan aku sangat bersyukur sekali saat itu juga.
Aku langsung berterima kasih pada guruku yang telah membantuku dan setelahnya aku langsung lari menuju musoala di sekolahku dan langsung melaksanakan shalat Dhuha dan tidak lupa aku pun sujud syukur dan juga berterima kasih kepada Allah SWT.
Tapi itu belum selesai penentuan akhir adalah bagaimana aku bisa mendapat kan izin dari orang tuaku nantinya.
Hari itu aku pulang dengan rasa senang dan bimbang, saat aku sudah di hadapan ayahku aku langsung menyalaminya dan langsung duduk di depannya.
Aku pun langsung menceritakan apa yang terjadi hari ini padaku, ya tentang di terimanya aku juga.
Aku melihat ada secercah rasa bahagia di matanya namun raut wajah nya berubah dan aku tau maksudnya.
Aku langsung masuk ke dalam kamarku dan langsung menangis, yang aku tau sekarang imipianku sudah tidak berlaku lagi.
Hingga satu Minggu berlalu dan saat itu aku baru saja menyelesaikan membereskan beberapa berkas yang nantinya aku ingin bawa saat melamar kerja, Karna aku Tidak mau tinggal diam di rumah saja.
Tapi saat aku keluar dan ingin pamit pada ayahku dia malah menyuruhku untuk duduk di sampingnya dan dia berkata kalau aku boleh kuliah.
Rasanya seperti mimpi bagiku saat itu, aku masih belum percaya dengan apa yang terjadi padaku sekarang ini hingga pada akhirnya aku langsung memeluk ayahku dan langsung mencium punggung tangannya.
Aku sangat bahagia karena sudah mendapatkan izin dari orang tuaku saat itu.
Beberapa tahun kemudian aku kembali dengan gelar sarjana, dan aku pun sudah menyiapkan sebuah hadiah untuk orang tuaku berupa tiket haji untuk mereka, tapi yang aku lakukan ini hanya sebagian kecil untuk membalas kasih sayang mereka yang selama ini mereka berikan untukku.
Dan tidak ada yang sempurna di dunia ini selain Allah SWT dan juga Tidak ada sebuah kebahagiaan yang luar biasa selain bisa melihat orang tuaku bahagia seperti saat ini.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *