Belajar Dari Sarang Laba-laba

Di Gua Tsur sana, ada kisah Rasul yang bersembunyi dari kejaran mereka yang durjana, ambisinya untuk menghabisi makhluk mulia, digagalkan oleh sarang laba-laba dengan sesederhana itu saja.
Mereka mengira bahwa itu sebuah pertanda tak akan adanya manusia yang bersembunyi di balik gua yang tertutup sarang laba-laba.

Maukah kita belajar dari sana?
Siapa sangka, dari kerapuhan dan kelemahannya mampu menjadi pelindung yang paling kuat mahluk paling sempurna di dunia, menjadi tabir antara kebenaran yang hampir saja dihabisi oleh pedang besi para pembangkangnya.

Saat ini manusia mengira bahwa sarang laba-laba adalah lambang kehampaan pada ruangan yang dipenuhi perabotan rumah tangga.
Atau lambang kekotoran antara dedaunan di hutan belantara.
Namun puluhan abad yang lalu, Sarang laba-laba di Gua Tsur memiliki takdir yang berbeda, dengan segala kekurangannya, ia dicipta untuk menjadi pelindung mereka yang Allah cinta.

Banyak cara Allah memberikan keajaiban dari hal paling remeh di dunia. Memberikan jawaban lewat kesukaran yang ada.

Hanya kita yang terlalu cepat menyangka, apa yang tampak memang begitu adanya, mungkin kita harus kembali mengingat, tak ada satupun di dunia yang Allah ciptakan tanpa manfaat, semua memiliki fungsi sesuai takdirnya, kelebihan dan kekurangan sepaket dalam dirinya. Sebab semua berjalan pada porosnya dan berperan sesuai kadar dan porsinya.

Jadilah seseorang semampumu, sebisamu dengan sebaik-baiknya dirimu.
Tak perlu sukar melakukan hal besar, tak perlu merasa kecil di hadapan manusia yang hakikatnya kecil, apalagi berkata “aku mah apa atuh” kamu diciptakan yang Maha Kuasa karena sesuatu, ada banyak potensi dan kesempatan untuk menjadi manusia. Mulailah dengan melakukan hal sederhana yang bermanfaat, sebab betapa banyak hal kecil yang dilakukan dengan ikhlas mampu melahirkan yang besar dan berkualitas.

You are awesome.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *