KUMPULAN Cerita Islami untuk Remaja bagi penulis adalah bagian dan usaha membangun semangat Gerakan Literasi 15 Menit Membaca Buku ini terdiri atas 12 cerita yang masing-masing dari cerita tersebut dipadukan dengan kisah-kisah penuh hikmah para cendikiawan muslim zaman dahulu.
Diawali dengan Kisah Penjaga Kebun dan Buah Jeruk yang Manis. Suatu hari di kelas Aisyah dan teman-temannya melihat Galang menjadi tukang kebun di kebun milik Pak Haji Hasan, orang paling kaya di kota mereka. Cewek-cewek di sekolah banyak yang ngefans sama Galang.
Galang ganteng, jago main basket, atletis dan cerdas. Selain rajin ibadah, Galang tipe cowok yang tidak pernah mau pacaran, jangankan mau ngobrol, salaman saja tangannya jauh-jauhan.
Singakt kata, enam cewek temannya Aisyah, kepo langsung ke rumah Pak Haji Hasan. Mereka melihat Galang menyiram tanaman selanjutnya disuruh Pak Haji memetik lima buah jeruk yang manis.
Selesai makan siang, Pak Haji melahap jeruk yang rasanya asam sekali. Satu bulan kerja di kebun, Galang tidak bisa bedakan mana yang manis dan mana yang asam. Galang meminta maaf karena tidak pernah sama sekali mencicipi buah jeruk Pak Haji.
Galang kerja sesuai permintaan Pak Haji, menyirami tanamannya, memotong rumput, dan memetik jeruk yang matang, galang tidak akan makan jeruk tanpa izin dari Pak Haji. Kalau makan tanpa izin, namanya tidak amanah, lalu makan makanan yang haram karena bukan dari sesuatu yang ia dapatkan dengan halal.
Pak Haji bangga dengan kejujuran Galang dan mengingatkannya dengan Mubarak. Aisyah yang ketahuan anaknya Pak Haji kemudian menjelaskan pada enam temannya alasan Galang kerja di kebun bapaknya. Galang mau mengumpulkan uang untuk memberikan ayahnya hadiah ulang tahun.
Selanjutnya Kisah Murid Paling Bahagia. Karin, cewek paling ngehits di SMA Cakrawala. Selain cantik, gaul, tajir, Karin juga cerdas dan selalu ranking satu di kelasnya. Semua kegiatan sudah dilakukan Karin tapi kebahagiannya bertahan hanya 2-3 jam. Tapi Galang, cowok paling bahagia di sekolahnya yang buat Karin penawaran.
Di sekolah, Galang selalu menghabiskan jam istirahat pertama untuk pergi ke masjid, salat dhuha kemudian membaca Al-qur’an yang selalu ia bawa di dalam ransel. Galang merasa bahagia meski tidak banyak jajan atau tidak banyak nongkrong dengan murid lainnya. Istirahat kedua pun begitu lalu pergi makan siang.
Seminggu kemudian, Karin bosan lagi dan terus menerus merasa tidak bahagia. Bersama Cintya, Karin mencari tahu resep bahagianya Galang dengan memata-matai kegiatan Galang di hari libur sekolah dirumahnya. Bagi keduanya kegiatan Galang tidak keren sekali. Lalu, kegiatan mana yang bikin happy.
Aksi memata-matai keduanya diketahui oleh satpam. Beruntung Galang datang saat diinterogasi. Karin, kemudian menceritakan maksud kedatangan ke rumah Galang.
Galang kemudian cerita kisah seorang lelaki sederhana yang setiap hari selalu salat 5 waktu di masjid. Calon penghuni surge di zaman Rasulullah SAW. Hanya karena tidak dedam, tidak iri, dan tidak dengki. Seseorang bisa masuk surge, itulah yang dilakukan Galang.
Selain mengharapkan surge, Galang juga merasakan bahagia. Hidup jadi senang dan bahagia. Selalu memaafkan orang lain. Selalu bersyukur dengan kehidupan saat ini dengan mengucapkan Alhamdullillah.
Judul : Kisah Murid Paling Bahagia
Penulis : Achi TM
Penerbit : Emir Cakrawala Islam
Terbit : 2018
Tebal : X + 109 Halaman
3 COMMENTS
Terima kasih atas postingannya, izin copas untuk sekolah anak
Izin copas min
Silahkan sertakan sumber websait kami ya.