Ramadhan pun tiba, bulan yang ditunggu oleh setiap muslim diseluruh dunia yang katanya adalah bulan penuh berkah, katanya. Tentu berkah bagi orang yang menjalani ramadhannya dengan senantiasa beraktivitas seperti biasa tanpa memandang sedang berpuasa atau tidak, tapi apakah berkah juga bagi orang yang hanya tidur saja selama ramadhan sembari menunggu buka puasa? Tentu berkah! Karena tidur juga ibadah, katanya. Kedua prinsip yang bertentangan itu tentu saling beradu domba, adu pendapat siapa yang baik siapa yang benar, namun itulah yang membuat ramadhan menjadi keberkahan sendiri bagi setiap orang yang menjalaninya, bagi orang yang senang beraktivitas tentu datangnya ramadhan sangat menjadi berkah karena dia dapat bertemu teman lama dengan adanya kegiatan buka bareng atau pun sembari berbagi dengan melaksanakan kegiatan buka bareng di panti, begitu pun bagi para orang yang ‘hobi tidur’, mereka tentu menganggap ramadhan itu bulan keberkahan karena bisa tidur dari sehabis subuh dan mungkin sampai waktu maghrib tiba, karena jarang sekali hal ini terjadi pada hari biasa.
Begitu indahnya nikmat ramadhan yang dapat disyukuri oleh setiap makhluk hidup di muka bumi, terutama manusia yang merupakan makhluk paling sempurna ciptaan Allah SWT. Rasa syukur itu pun tentu hinggap pada diriku. Ramadhan bukan penghalang untuk kami, para mahasiswa peternakan IPB untuk melakukan fieldtrip yang dilaksanakan Bandung dengan tujuan utama adalah Balai Inseminasi Buatan (BIB). Awalnya mungkin kami mengeluh kenapa fieldtrip harus dilaksanakan sehari setelah mulai puasa, disana pun pikiranku masih seperti ‘ah aku takut tidak kuat di jalan, yasudah mungkin aku tidur saja selama perjalanan untuk menghemat tenaga’. Pikiran itu pun seketika sirna ketika kami memulai perjalanan fieldtrip kami. Berangkat pukul satu dini hari tak menampakkan muka lelah dari hampir seratus orang teman saya. Hal tersebut tentu membuat semangat untuk menjalani hari itu kian membara. Seperti yang telah dibayangkan, saat awal perjalanan memang kami tidur, namun sesampainya di rest area untuk sahur dan sholat subuh disana, tidak nampak seorang pun yang kembali tidur ketika melanjutkan perjalanan, karena diperjalanan yang kami lakukan adalah bersholawat ria sembari diiringi dinginnya AC bis saat itu sampai kami tiba di tujuan.
WOW. Kata tersebut merupakan kata pertama yang keluar dibenakku ketika menginjakkan kaki di tempat yang dingin itu, saking dinginnya air wudhu pun terasa seperti air es yang menggoda untuk diminum, ah godaan, pikirku. Sambutan dan pengenalan singkat mengenai BIB Lembang menjadi hal pertama yang kami terima. Selanjutnya kami diajak mengelilingi kawasan BIB Lembang yang cukup luas walaupun kami hanya berkeliling disalah satu blok peternakan tertentu namun dengan diiringi terik sinar matahari yang mulai menunjukkan tabiatnya membuat panas udara, ditambah dengan kerumunan orang yang berdesak untuk melihat sembari mendengar penjelasan dari pak Ali yang merupakan tour guide kami saat itu, cobaan kedua candaku dalam hati. Berkeliling merupakan hal yang paling ku sukai dari sekian banyak hal yang ku sukai pula. Berkeliling di BIB Lembang dengan segudang informasi mengenai bangsa sapi apa yang bagus untuk diambil spermanya, bagaimana pengelolaan kandang dan pakannya, sampai cara pembuatan dan pengaplikasian awetan sperma. Senang rasanya bisa mengetahui secara langsung hal yang selama ini hanya kami baca dari diktat dan slide kuliah, satu memori indah lagi benakku.
Tentu fieldtrip kami tak hanya sampai disitu, rencana fieldtrip dengan enam tempat sekaligus dalam satu hari memang menjadi tujuan kami. BIB Lembang terlewat, kini KPSBU menjadi singgahan kedua kami yang menjadi destinasi untuk membeli buah tangan tagihan teman-teman di kampus. Tak lama di KPSBU karena tidak ada yang bisa kami lakukan selain membeli buah tangan dan melihat betapa lezatnya cemilan disana disaat kami tidak mampu untuk mencicipinya karena masih jauh dari waktu buka puasa, terpaksa membuat kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, yaitu Farm House Lembang. Farm House tentu menjadi tempat untuk mengabadikan momen alias foto, anehnya disaat foto bersama yang hampir memakan waktu dua jam untuk mencari spot paling ciamik untuk dijadikan latar foto tidak membuat kami merasa lelah, mungkin kami memang butuh liburan saat itu pikirku. Sosis gratis sebagai tanda tukar tiket masuk menjadi buah tangan kami saat meninggalkan Farm House, lumayan bisa disantap sebagai takjil. Selanjutnya, kami tiba di destinasi yang jangan sampai terlewat jika berada di Bandung, tentu Cihampelas Walk atau lebih dikenal dengan Ciwalk. Tujuannya? Sudah pasti, berbelanja.
Waktu yang ditunggu pun tiba akhirnya kami tiba di restauran yang sudah kami booking sebelumnya untuk berbuka puasa. Satu hal, makanannya enak! Kebersamaan membuat makanan itu semakin enak sepertinya, walau diiringi tragedi berebut sambal. Tak hanya buka puasa, kami pun melakukan acara perpisahan dengan lima belas orang mahasiswa dari Universitas Andalas yang selama satu semester ini menjalani Credit Earning di IPB dan menemani kami di semester empat yang penuh kenangan ini.
Hujan mengiringi acara kami saat itu dan terpaksa kami tertawa riang sembari kedinginan karena jaket kami tertinggal di bus. Hujan yang awet menggagalkan kami untuk pergi ke destinasi terakhir yaitu ke Jalan Asia Afrika. Kami memutuskan untuk kembali ke Bogor karena waktu juga sudah larut malam. Berbeda dengan keberangkatan, kepulangan kami tidak berisik sholawatan yang menenangkan hati, namun berisik keheningan indah dari wajah-wajah lelah itu. Tiba pukul dua malam di Bogor mengakhiri perjalanan panjang kami. Rasa lelah memang membebaniku saat itu namun rasa bahagia dengan sejuta kenangan indah mengalahkan kelelahanku. Terkadang beraktivitas memang membuat lelah, namun apabila lillah tentu hasilnya akan sebanding.
BIB Lembaga
KPSBU dan Farm House
Restaurant
Oleh: Fandini Meilia Anjani
Dari: Kabupaten Bogor, Jawa Barat