Suasana Ramadhan Bersama Teman-Teman Istimewa

Cerita ini dimulai bersama teman-teman saya, sebelumnya perkenalkan nama lengkap saya Muhammad Ghozali kelas XI di MA Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara, Jawa Tengah. kemarin adalah hari yang sangat spesial sekali, ini adalah bukan sembarang cerita khususnya dibulan ramadhan. Yups…Ramadhan tahun ini memang beda dari sebelumnya karena berkenaan pengambilan raport dan pengumuman kenaikan kelas XII yang akan dihadiri oleh orang tua kami. Wah…jantung saya berdetak kencang, nih ! ,tetapi saya hanya berdoa kepada Allah SWT supaya diberikan kesempatan untuk naik kelas. Cerita ini menggambarkan kebersamaan dengan teman-teman saya, mereka sangat istimewa dan berbakat. Kami mengadakan suatu acara bersamaan dengan pengambilan raport. Sudah jauh-jauh hari kami mempersiapkan acara tersebut dengan persiapan yang matang. Teman-teman dan saya saling bekerja sama mengerjakan tugas yang sudah dibagi dalam beberapa kelompok. Kami mengerjakannya dengan penuh semangat. Saya salut dan bangga terhadap mereka, terlebih lagi ketua panitia yang tak henti-hentinya mengkoordinir teman-teman tanpa lelah sedikit pun. Persiapan demi persiapan terus dilakukan mengingat acara kurang tiga hari lagi. Betapa sibuknya kami pada waktu itu, walaupun semua berpuasa, kami justru meningkatkan kerja keras dan pantang menyerah. Persiapan dimulai dari pembawa acara terdiri dari dua orang, yaitu siswa dan siswi. Mereka sangat menghibur dan saling mengisi satu sama lain. Dari pihak agenda, penyusunan acara dan penampilan sudah beres kemudian panitia penghias dan pendekorasi kelas sudah jalan. Mereka memiliki gambaran dan design masing-masing, sehingga membuat ketua panitia pusing. Kami saling bedebat, untuk menentukan design kelas yang bagus. Setelah banyak pertimbangkan, dipilihlah design yang simpel dan elegan serta menarik untuk dilihat.

Lalu, para penari sedang asyik latihan yang terdiri dari enam siswi, Semua penari ini adalah siswi yang berparas cantik. Mereka sudah latihan terdiri gerakan dan pemilihan lagu yang cocok, walaupun pada awalnya banyak sekali usulan dan pendapat dari teman-teman, akhirnya dipilihlah beberapa lagu yang bagus dan pas. Ada beberapa penampilan yang kami akan tampilkan seperti stand up comedy, story telling, paduan suara, puisi, nonton video kreasi kami dan foto kenangan. Latihan bersama sering kami lakukan dalam paduan suara, semua siswa harus ikut andil dalam latihan ini. Kami didatangi wali kelas untuk memeriksa dan membenarkan setiap kesalahan-kesalahan serta memberikan solusi agar penampilannya maksimal. Khusus untuk puisi tampil bersamaan dengan paduan suara sehingga keduanya menyatu dalam keharmonisan nada dan suara. Sehari sebelum acara dimulai, kami melakukan gladi bersih terakhir yang dibimbing oleh wali kelas kami, sehingga merasa yakin dan percaya diri besoknya akan menampilkan yang terbaik khususnya untuk orang tua kami. Untuk mempercepat selesainya menghias dan mendekorasi kelas serta menyelesaikan tugas lain beberapa teman kami ada yang menginap di sekolah dengan cara memberi surat izin kepada orang tua, sehingga mereka tidak cemas dan khawatir. Sore hari menjelang berbuka puasa, kami mempersiapkan semua makanan dan minuman. Tibalah waktu untuk berbuka, walupun sederhana tetapi ada kebersamaan dan saling menghargai antara kami. Setelah itu, kami melanjutkan tugas masing-masing. Malam semakin larut, beberapa siswi tidur lebih awal, sementara yang siswa meneruskan tugas mereka. Waktu terus berjalan, pada pukul 03.00 WIB, siswi terbangun untuk sahur dan siswa juga ikut sahur, menu makanannya sehat dan bergizi supaya kuat menahan lapar dan haus. Setelah sahur ada beberapa siswa yang langsung tidur, sebelumnya sudah melafalkan niat puasa, karena kelelahan kemudian gantian para siswi meneruskan tugas yang belum selesai. Adzan subuh membangunkan kami, teman-teman dan saya berwudlu untuk menjalankan shalat shubuh berjamaah.

Akhirnya hari yang ditunggu telah tiba, kami langsung mempersiapkan diri masing-masing seperti mandi, mengenakan baju khusus kelas kami, dan tidak lupa berdoa kepada Allah SWT supaya diberikan kelancaran dan kemudahan, sehingga tidak ada hambatan sedikitpun. Orang tua kami dijadwalkan datang pukul 07.30 WIB. Yang pentingkan persiapan kami sudah 100%, lantas kami memeriksa semua perlengkapan yang ada. Tepat pukul 07.30 WIB, beberapa orang tua kami datang silih berganti. Mereka dipersilahkan mengisi daftar hadir dan memasuki ruang kelas. Setelah semua orang tua kami berkumpul acara pun dimulai, acara demi acara berjalan dengan lancar. Inilah hasil latihan berhari-hari yang terbaik untuk orang tua kami. Pembawa acara begitu santai dan tidak merasa gugup lagi. lalu perwakilan dari teman kami ada dua siswa yang membawakan aksi yaitu stand up comedy. Mereka harus pandai-pandai merangkai kata yang lucu dan kocak, supaya penonton termasuk orang tua kami dapat merasa senang dan terhibur, tetapi ada beberapa materi yang sebenarnya lucu, namun setelah dibawakan oleh mereka ternyata garing dan kurang pas, sontak membuat siswa tersebut ganti materi lain yang ternyata bisa membuat orang tua kami tertawa dan gembira. Oh…betapa sulitnya hidup ini, membuat mereka ( orang tua ) tertawa, hmm…disitu kadang saya merasa sedih. Lucukan…? ha ha ha. Yuk…lanjut, Ada juga salah satu teman kami yang akan bercerita dalam bahasa inggris ( Story Telling ), ceritanya berjudul “The Legend of Toba Lake and Samosir Island”. Penampilannya sungguh luar biasa, pembawaan cerita, artikulasi, gestur, mimik muka, dan semuanya sangat sempurna.

Dibantu oleh properti yang mendukung membuat lengkap sudah penampilannya. Dia berlatihan dengan sungguh-sungguh bersama guru bahasa inggris sebelumnya. Kemudian ada paduan suara yang dibawakan oleh seluruh siswa dan siswi. Di akhir kami menyanyi, semua memberikan hadiah kepada orang tua masing-masing, yang tak lain yaitu cokelat bertuliskan kata ayah dan ibu. mereka sangat terharu sekali. Kami pun tak hentinya mengeluarkan air mata yang semakin lama, makin membasahi pipi. Langsung saja berpelukan kepada orang tua kami, begitu besarnya pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk anak-anaknya. Lalu acara selanjutnya menyaksikan video kreasi berisikaan permohonan dan ucapan terimakasih kepada orang tua yang kami tunggu-tunggu. Kami semua menikmati tayangan demi tayangan dalam video tersebut. Alhasil orang tua merasa senang dan juga terharu melihatnya. Di penghujung acara telah diumumkan oleh wali kelas kami bahwa siswa dan siswi naik kelas semua. Hore…kami merasa gembiran dan mensyukurinya. Setelah itu kami beserta orang tua berfoto bersama, saling bergantian. Terakhir kami memberi kejutan berupa hadiah untuk wali kelas atas bimbingan dan tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada beliau karena telah memberikan yang terbaik buat kami selama setahun ini. Teman-teman dan saya sangat bahagia dan tiba waktunya untuk befoto bersama beserta wali kelas kami. Hari itu memang sangat berarti terlebih lagi dibulan ramadhan yang penuh berkah.

Makna yang kita peroleh dari cerita diatas adalah rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan persaudaraan diantara kami yang harus dipertahankan selamanya dan juga pengorbanan yang dilakukan oleh orang tua dan para guru akan selalu kami ingat sampai akhir nanti.

Begitulah cerita saya pada bulan ramadhan ini, semoga bermanfaat buat kalian semua. Terimakasih.

Foto-Foto Suasana Ramadhan bersama Teman-Teman Istimewa

Muhammad Ghozali6

Oleh: Muhammad Ghozali

Dari: Jepara, Jawa Tengah

Muhammad Ghozali


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *