Wanita Berhati Malaikat dan Ibu Pemulung Sampah Botol

Bulan ramadhan merupakan bulan yang baik untuk saling berbagi. Banyak pula orang yang sering berbagi dalam bulan pernuh berkah ini. Segala kebaikan yang dilakukan dalam bulan Ramadhan akan dilipat gandakan, bahkan apalagi jika kita menjalani ibadah puasa dengan sempurna. Bulan yang terdiri dari seribu bulan dan bulan Ramadhan memberikan banyak pahala dan amal shaleh bagi yang memiliki keseriusan dan kesungguhan mengejar segala nikmat dalam bulan Ramadhan ini.

Salah satu contohnya adalah apa yang dilihat sejak hari senin tanggal 6 Juni hingga tanggal 9 Juni 2016. Selama 4 hari pertama ramadhan ini, begitu banyak kebaikan yang bertebaran dimuka bumi,seperti Allah melihatkan dan memberikan kita pengalaman dari  orang lain yang mampu menginspirasi kita dan membawa perubahan-perubahan kecil dalam hidup kita.

Sore itu, saya menunggu teman untuk mengumpulkan tugas, hampir setengah jam saya menunggu. Tapi selama itu juga aku mendapatkan pengalaman berharga, “berbagi dengan ikhlas, bersyukur” dua hal ini menjadi pembelajaran bagi aku. Berbagai took masakan sibuk menyiapkan hidangan untuk berbuka, banyak pelanggan mengantri untuk menunggu antrian. Mereka menunggu dengan bercanda, ngobrol atau bahkan sibuk menunduk dengan gadgetnya. Hal ini berbanding terbalik dengan salah seorang ibu tua yang sedang menyusuri jalan sambil mencari botol-botol yang berada di tong sampah sekitaran komplek. Dikaisnya sampah-sampah itu, sambil menggendong karung yang sudah lusuh kecoklatan dan pakaian yang lusuh yang adabercak kecoklatan di setiap pakaiannya.

Kebulan asap dan aroma wangi makanan dari warung itu membuat ibu tua menoleh, dilihatnya warung itu sekejap. Setelah itu dilibaskan lagi pandangannya pada tong sampah dan botol-botol bekas. Kali ini ibu itu berada di depan saya,persis. Ia tersenyum, lalu berlalu begitu saja. Ibu itu seperti sudah banyak menelan getir kehidupan, tapi ia tetap tersenyum.

Seorang wanita muslimah dengan pakaian ungu dan kerudung coklat keluar dari warung itu. Sepertinya bungkusan itu cukup banyak, mungkin yang ia beli banyak, maklumlah ketika berbuka puasa pasti orang akan merasa segala makanan yang ada di depannya ingin ia makan. Ada tiga bungkusan yang ia bawa, satu bungkus dengan warna plastic putih yang sedikit terawang memperlihatkan minuman dinggin capucino yang diberi cincau. Satunya lagi masih dengan warna plastic yang sama, putih terawang dengan gorengan didalamnya, begitu nikmat sekali sepertinya wanita muslimah itu akan menyantap bukanya sore ini. Ditambah lagi satu plastic berwarna hitam yang berisi makan dari warung tempat ia membeli makan.

Namun hal mencengangkan justru terjadi, ia berjalan menjauhi warung, mendekati ibu tua yang masih sibuk mencari botol bekas dalam tong sampah. Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi pembeciraan itu tidak terjadi lama hingga kemudian ia memberikan bungkusan plastic hitam itu kepada itu tua. Tak ada pembeciraan lagi, ibu tua hanya menyalami wanita muslimah itu, kemudian wanita itu melanjutkan perjalanan. Ibu tua terharu dan segera memasukan bungkusan itu ke dalam kantong coklat yang ia panggul.

Mungkin saat ini kita belum mampu menginspirasi orang lain, tapi dengan melihat kejadian disekitar kita yang mampu menginspirasi kemudian kita bagikan inspirasi tersebut kita yakin aka nada banyak perubahan-perubahan kecil dalam lingkungn kita. Seperti wanita muslimah diatas, ia rela memberikan makanan yang ia beli untuk orang yang lebih membutuhkanny. Semoga pahalanya dilipat gandakan, dan Allah senantiasa melindunginya.

Oleh: Fathin Luthfi Azizah

Dari: Magelang, Jawa Tengah


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *