1 Muharram di Massa Pandemi

Ketika raga tidak bersua
Langkah kaki kian berjarak
Tangan tidak bisa untuk saling berjabat
Tapi doa selalu terbesit  di langit penuh harap
isak tangis kini membuncah
Dan air mata menenggelamkan jiwa.

Satu tahun telah kujalani
Benih cinta telah kutanamkan pada diri
Agar menjadi hamba yang lebih baik lagi
Meski pandemi membatasi
Tapi 1 Muharram awal untuk merubah diri
Dalam keterbatasan, bukan berarti aku harus membatasi dalam beramal
Meski 1 muharram tampak sepi
Cukup 1 kali ini kualami
Karena virtual kini telah mewadahi
Beramal, berkarya dan meramaikan 1 muharram


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *