Menjadi kekasih Allah

Menjadi kekasih Allah
Setelah menetap di Yogyakarta, Yoyok baru ‘ngeh’ mengapa Yogyakarta dijuluki sebagai kota pelajar. Tak lain dan tak bukan adalah karena di Yogyakarta banyak sekali perguruan tinggi – baik yang berstatus sepoi-sepoi basah maupun yang statusnya diakui. Saking banyaknya perguruan tinggi, bahkan ada perguruan tinggi yang terletak di kampung.
“Weleh,…..weleh. Banyak sekali Univertitas di sini. Pantas saja kalau Yogyakarta dijuluki kota pelajar. Gampang sekali menemukan perguruan tinggi di sini. Aku harus jumpalitan sambil bilang wow.”“
Untuk pertama kalinya Yoyok hidup – di Yogyakarta – terpisah dari orangtuanya. Yoyok kost di daerah Cemorojajar. Tak ada alasan khusus mengapa ia memilih daerah Cemorojajar sebagai tenpat kostnya. Ia hanya mengikuti anjuran saudaranya yang dari awal kuliah di UGM sampai lulus kost di situ.
Setelah 1 tahun tinggal di Yogya, pelan tapi pasti kepribadian Yoyok berubah, namun sayangnya bukan perubahan positif Kekelaman hidup Yoyok berawal dari perkenalannya dengan seorang gadis Jakarta yang kebetulan jadi siswa perawat R.S Panti Rapih. Kekuperan Yoyok membuatnya jadi seperti katak dalam tempurung dan juga tidak mampu menilai mana wanita baik-baik dan mana wanita yang tidak. Wanita itu juga yang membuat Yoyok untuk pertamakalinya mengenal kehidupan malam dan gemerlapnya dunia malam.
‘Jangan sia-siakan hidupmu. Mumpung masih muda mari kita,……..”
Di saat lain si wanita berkata :
“Eh, hari ini di klub anu ada ladies nite lho. Kita ke sana yuk.”
Yoyok yang ibaratnya baru mengenal dunia, merasa sangat terkesan sekali dengan gemerlap kehidupan malam yang kini sudah menjadi bagian hidupnya.
“Wow,..serasa di surga,” kata Yoyok
“Yap, betul katamu,” timpal pacarnya
“Pokoknya jangan mati dulu sebelum menikmati surga dunia ini.”
Karena merasakan ketidak bebasan di tempat kost Yoyok – Yoyok kost di Yogya bagian Selatan yang warganya relative religious – pacar Yoyok menyuruh Yoyok pindah kost ke daerah utara Yogya. Bagai kerbau dicocok hidungnya Yoyokpun menuruti kemauan pacarnya dan iapun pindah kost ke daerah Yogya Utara – tepatnya di daerah Mijil, Jl Kaliurang.
“Waktu ke rumahmu, aku ketemu ibu kostmu. Hiii,..ngeri. Ia memandangi aku terus. Tampaknya ia tidak suka padaku. Pindah kost aja gih.”
“Aku harus pindah kemana?”
“Di daerah Jl Kaliurang banyak. Hampir semuanya punya orang Jakarta. Biasanya hanya ditengok kalau anak-anaknya libur.”
“Lalu siapa yang tinggal di situ.”
“Biasanya hanya ditunggui penbantunya. Jadi kita merasakan kebebasan. Indonesia khan Negara merdeka.”
“Ok. Aku mau cari kost di sana.”
“Siiiip, lah”
Yoyokpun mulai cari tempat kost di Jl. Kaliurang dan setelah berusaha sekian lama akhirnya Yoyok menemukan tempat kost yang sesuai seleranya dan terutama selera…..Ria, pacar Yoyok.
Rumah kost yang baru ini hanya ditunggu seorang tua sedangkan pemiliknya tinggal di Jakarta. Sang pemilik hanya menengok rumahnya 6 bulan sekali. Kondisi seperti inilah yang membuat Yoyok semakin rusak. Lebih parah lagi Johnny Walker kini tak ubahnya Coca-Cola bagi Yoyok.
Kehidupan malam yang kini diakrabi Yoyok berbanding lurus dengan ajloknya nilai akademis Yoyok, namun Yoyok sama sekali tidak mempedulikannya.
“Emang lo bokap gue,….” Demikianlah jawab Yoyok bila ada temannya yang mencoba menyadarkannya dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah.
“Bagaimana perasaan ayahmu yang susah payah cari uang untuk menguliahkanmu?”
“Emang gue pikirin. Sudah pergi sono. Mengganggu kesenangan orang saja.”
Setan yang menyamar sebagai wanita cantik – terwujud pada diri pacar Yoyok, istilah kerennya Devil in Disguise – semakin intensif melancarkan godaan untuk membuat Yoyok semakin dalam terjerumus pada kubangan dosa.
Yoyok semakin rusak. Lebih parah lagi ia sudah melupakan Allah SWT – tidak pernah shalat 5 waktu maupun puasa Ramadhan.
‘Saat kecil dimanja-manja, ketika muda berfoya-foya, sudah tua kaya raya, mati masuk surga’ itulah ‘kata mutiara’ Yoyok.
“Mumpung masih ada kesempatan. Reguk kenikmatan dunia.”
Beberapa bulan kemudian setan yang menyamar sebagai wanita cantik – terwujud pada diri pacar Yoyok, istilah kerennya Devil in Disguise – semakin intensif dalam melancarkan godaan untuk membuat Yoyok semakin dalam terjerumus pada kubangan dosa.
“Cobalah ini,” kata Ria sembari menyodorkan sekantong plastik kecil berisi bubuk putih.
“Kau akan semakin menikmati indahnya surga dunia.”
“Apa ini?”
“Udara surga,” kata Ria
“Cobalah dan rasakan sendiri,” lanjut Ria
Sesaat kemudian setelah beberapa sedotan,…..
“WeOWe,…… benar-benar nikmat,” kata Yoyok teler.
Ia menjadi manusia kalong – jika siang ia tidur dan begitu malam tiba ia mulai beraktivitas.
Batman van Cemorojajar, tapi Yoyok adalah Batman yang salah arah.
Pasar malam sekaten, khususnya panggung dangdut, adalah momen yang paling ditunggu Yoyok. Semakin malam busana yang dipakai si penyanyi dangdut akan semakin seronok – bagian bawah semakin naik dan bagian atas semakin turun – sehingga membuat fantasi jorok semakin melayang tinggi.
Mungkin bila film ‘Bernafas dalam lumpur’ dibuat sekuelnya, Yoyok pasti cocok menjadi pemeran utamanya karena Yoyok benar-benar berkubang dalam lumpur kemaksiatan.
Tepat di bulan Ramadhan 1435 H sebuah peristiwa menunjukkan kebesaran Allah. Karena pacar Yoyok terpikat pria lain yang lebih macho, pacar Yoyok memutuskan hubungan diplomatic antar mereka dan membuat Yoyok merasa dunia akan kiamat.
Pasti ada hikmah dibalik musibah. Begitu pula musibah yang dialami Yoyok. Putusnya tali kasih Yoyok dengan pacarnya menyadarkan Yoyok untuk kembali ke jalur yang benar
Allah SWT berfirman

wamaa ashaabakum min mushiibatin fabimaa kasabat aydiikum waya’fuu ‘an katsiirin
[42:30] Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Seorang kenalan Yoyok yang kebetulan adalah aktivis sebuah masjid mengatakan bahwa tak ada orang yang hidup di muka bumi ini yang tidak pernah punya kesalahan. Sekecil apapun. Jadi jika dalam suatu kesempatan, tiba-tiba kita berada dalam ’kerusakan’ maka jangan berkecil hati. Akuilah kalau diri kita memang lalai. Mintalah ampunan kepadaNya karena sesungguhnya Allah maha penerima tobat (Allahu al-Tawwab) lalu berjanjilah kepadaNya untuk tidak mengulanginya lagi.
’ Hai manusia, bertobat dan minta ampunlah kepada Allah. Sungguh, saya bertobat tiap hari 100 kali
(HR. Muslim)
“Maafkan aku ayah. Maafkan aku ibu. Aku telah mengecewakanmu. Semoga Allah mengampuni semua dosaku.”
Tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Yoyok akhirnya sadar bahwa ia telah banyak menyia-nyiakan waktu untuk suatu hal yang tidak berguna. Yoyokpun sadar bahwa selama ini ia juga telah melupakan Sang Khalik. Yoyok tidak pernah lagi sholat 5 waktu maupun puasa ramadhan.
Sejalan dengan hidayah yang diterima Yoyokpun kini menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan – suatu hal yang lama tidak dikerjakannya. Tiap malam Yoyok shalat tarawih. Tiap malam pula Yoyok sahur bersama kaum muslim lainnya. Yoyokpun selalu melaksanakan shalat jum’at di masjid di dekat kost. Ah,….betapa nikmat hidup ini karena sesungguhnya Allah ’Azza wa Jalla’ mengutus manusia berada di muka bumi ini tidak lain adalah agar manusia bisa beribadah kepadaNya.
Yoyokpun telah bermetamorfosis. Ia kini menjadi aktivis masjid di lingkungannya. Bila bulan Ramadhan tiba iapun tercatat sebagai panitia Ramadhan in Campus yang kegiatannya salah satunya adalah sholat tarawih berjamaah di gelanggangmahasiswa UGM yang uniknya berlokasi berseberangan dengan RS Panti Rapih tempat pacarnya yang hampir menghancurkan hidupnya bersekolah perawat. Kesibukannya di bidang keagamaan membuat ia lupa bahwa setelah putusnya hubungan diplomatik antara dia dan sang perawat ia tak pernah lagi punya pacar alias jomblo. Jadi sudah sekitar 4 tahun. Bahkan sampai ia diwisudapun, masih jomblo.
Tak apalah Yoyok. Yang penting kini kamu sudah menjadi kekasih Allah.
Suharyo Widagdo
Vila Pamulang – Cluster Harmonia
Blok CH 4 NO 3
Pamulang – Tangerang Selatan
Ph. 082120405641


Andriansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *