Dari Pesantren ke Pesantren; Kiprah 55 Pesantren Berpengaruh di Indonesia
Kode Buku: | 808-204-013 |
ISBN: | 978-602-0935-79-9 |
Penulis: | Hadiyatullah, S.Pd.I., M.M. |
Halaman: | 544 |
Editor: | Andriansyah Syihabuddin |
Tentang Buku:
Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Sumbangsih pesantren bagi bangsa Indonesia tidak saja menonjol dari kegiatan pendidikan dan strategi kebudayaan yang dilakukannya, tetapi juga menyangkut kiprah sosial dan politik bagi perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Pengakuan negara terhadap pesantren dan santrinya tergambar dari ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Sebagaimana diketahui, penetapan tanggal tersebut terinspirasi secara langsung dari Resolusi Jihad yang digelorakan K.H. Hasyim Asy’ari kepada kaum sarungan (santri) dalam rangka revolusi fisik melawan Belanda yang ingin menjejah kembali Indonesia yang telah merdeka. Isi Resolusi Jihad tersebut menegaskan kepada setiap individu muslim di Indonesia bahwa hukum membela Tanah Air adalah fardhu ain. Resolusi Jihad juga menegaskan bahwa bahwa kaum muslim yang berada dalam radius 94 kilometer dari pusat pertempuran wajib ikut berperang melawan Belanda. Dua pekan setelah Resolusi Jihad dideklarasikan terjadilah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang amat legendaris.
Sebanyak 55 pesantren diulas secara komprehensif di dalam buku ini. Tidak semuanya memang terkait langsung dengan aksi heroisme di tahun 1945. Sebab ada beberapa pesantren yang baru berdiri setelah masa itu. Namun peran pesantren yang berdiri di masa kemerdekaan Indonesia juga amat besar dalam mendidik anak bangsa mengisi kemerdekaan itu sendiri.
Tentu saja pemilihan ke-55 pesantren dalam buku ini dapat menjadi polemik mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Hal ini berdasarkan data yang dirilis Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, pada tahun 2016 terdapat 28.194 pesantren yang tersebar di kota maupun pedesaan dengan jumlah santri sebanyak 4.290.626 santri orang. Luar biasanya, kesemuanya berstatus swasta alias swadaya masyarakat. Dari sini saja terlihat betapa besar sumbangsih pesantren bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Sejumlah 55 pesantren yang dianggap berpengaruh dalam buku ini diukur dari jumlah santri lulusannya yang besar dan kiprah para alumninya yang aktif menjadi pengerek terdepan bagi perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Hal ini akan lebih tergambar lagi setelah menguliti satu per satu profil ke-55 pesantren di dalam buku ini. Selamat membaca.
- Menguak rahasia bagaimana para kiai merintis, mengembangkan, dan memajukan pesantren sambil berupaya mempertahankan tradisi dan mengakomodasi arus modernisasi.
- Menapaktilasi peran para kiai dalam merajut wawasan kebangsaan Indonesia.
- Mengulas secara mendalam tentang dinamika pesantren-pesantren dan pengaruhnya bagi keislaman di Indonesia.