Tangisan Ramadhan

Terdengar perih dalam riuhnya gema adzan magrib menerpa
Aku terduduk di pinggir dermaga memeluk adik tercinta
Katanya Ramadan ini diisi berbagi kebaikan
Tapi aku dan adik kecilku masih saja kelaparan
Dosakah jika aku mengharap sebuah uluran tangan kebajikan?

Perutku semakin perih dalam sekali genggaman
Keringat dingin mulai berkucuran sebab tak tahan sakitnya sebuah lapar
Kepalaku sudah pening tak tertahan
Pandangan mata juga memburam bercampur kabut airmata
Tersebab sudah tiga hari puasa tanpa pernah berbuka
Kemanakah manusia yang menjanjikan sahaja dan sejahtera?
Apakah itu hanya sekedar bualan tanpa pernah ada perwujudan?

Adikku mengerang mengeja mengatakan, “kak, aku lapar, sangat lapar. Kau dengar bukan suara perutnya sudah seperti konser orang orang di atas panggung kemeriahan,”
Air mataku menetes, tak tahu apa yang harus kulakukan
Apakah pesan ramadan belum juga tersampaikan kepada mereka yang bisa berbuka dengan berbagai macam manisan?
Tidakkah mereka ingat? Atau lezatnya berbuka terlalu melenakan?

Wahai manusia, jua tentang kita yang tak pernah merasa bahagia, apalagi sejahtera
Bahkan untuk merasakan kenyang saja adalah surganya dunia
Haruskah kita mengemis, menanti akan uluran tanganmu?
Apakah pedulimu itu tak pernah tumbuh dengan subur seperti tanaman didepan rumah mewahmu?

Wahai manusia, lihatlah kebawah tepat di bawah telapak kakimu
Karena kamu terlalu mendongak, hingga tak pernah tahu ada jiwa yang merana
Kamu terlalu jauh menatap ke seberang samudera hingga tak sadar di sisimu ada manusia yang sekarat menahan lapar
Sedang dirimu? Membeli restoran saja mampu

Wahai manusia, dengarkan rintihan tangisan jalanan yang mengharap sebungkus nasi untuk berbuka ramadan tahun ini
Dengarkan kesakitan yang tak pernah kamu rasakan sebab terlalu kenyang
Dengarkan wahai manusia,
Berbuat baik tak pernah menunggu waktunya
Sebab kematian jiwa bisa merenggut kapan saja


Penulis

4 COMMENTS
  • Risma
    Reply

    Indahnya

  • Lidya
    Reply

    Bagus kata-katanya?

  • Lidya
    Reply

    Bagus kata katanya

  • Adel
    Reply

    Mantapss. Semangat terus ya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *