Suasana Ketua Seribu Bulan

Semilir angin malam kian menari-nari tepat di wajahku

Pandanganku tertuju pada rombongan-rombongan pembawa obor
Dengan syahdu nya kalimat-kalimat memuja ilahi, ia senandungi

Dahaga-dahaga yang harusku tahan
Nafsu-nafsu yang harus terpendam
Emosi-emosi yang harusku redam
Semuanya, indah.

Mereka insan-insan berhati mulia
Memberikan sebagian rezeki dari lelahnya
Kepada para kakek-kakek tua
Sungguh, pahala tiada bandingnya

Sedangkan mereka yang berkeras hati seperti gagang besi
Sungguh,
Tiada berkah untuknya

Begitulah bulan ini,
Lebih suci daripada mawar putih di seluruh dunia
Lebih indah daripada cinta manusia
Lebih bermakna, daripada ilmu yang tak kasat mata


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *