RAMADHAN TETAP RAMADHAN

Rindu terbayarkan
Suatu yang dinanti kini dalam jangkauan
Datang dengan penuh ketenangan
Anak adam telah menggelar sambutan
Dengan sebuah wabah memenjarakan seluruh aktivitas dunia
Di rumah aja digemakan tak jauh hari

Sosok bersampul jas putih kini bak pahlawan
Jejeran penguasa melontarkan jaminan
Sultan negara berlomba menunjukkan kebaikan
Dan masyarakat bergantung pada takdir yang datang
Tak peduli berangsur baik
Tak peduli berangsur buruk
Ramadhan tetap mengetuk pintu dengan pesonanya
Menyandera manusia yang menganutnya
Seketika dunia dilanda rasa yang berbeda

Apa itu tarawih berjamaah?
Apa itu kajian sore di masjid?
Apa itu ngabuburit?
Apa itu buka bersama?
Apa itu i’tikaf ramai-ramai?

Bertebaran link kebaikan berupa berbagai program
Bersamaan tawaran infaq besar-besaran
Bertumpukan ajakan kawan kajian
Berterbangan waktu yang terluang
Berbarengan dengan segala sesuatu yang dimudahkan

Kini kesadaran diri menjadi yang utama
Larut dalam keluhan
Atau bangkit menyemarakkan kemuliaan
Mengejar sesuatu yang selalu didambakan
Dan kini sudah berada dalam kedipan

Wahai manusia milenial
Untuk apa waktu yang terbuang
Kejar kebaikan dengan beribu ganjaran
Waktunya mengeluarkan energi yang selama ini terpendam
Tentu dengan niat tulus untuk-Nya


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *