Dua ribu dua puluh ramadhan berbeda
Surau tak lagi berlomba – lomba
Ibadah tak lagi leluasa
Isolasi merubah wajah indahNya
Seakan harta tak lagi berkuasa
Keangkuhan manusia tak bertahta
Imun menjadi senjata
melawan paparan makhlukNya
Seakan kita ditegurNya
Tak berarti dihadapanNya
Iman ini satu – satunya senjata
Menjaga insan dari pembalasanNya
Wahai ramadhan inginku sapa
Dunia sedikit merasa lega
Sungguh hati merasa gundah
Rindu wajahmu seri bahagia
Wahai ramadhan di ufuk mata
Harap hati abadi selamanya
Kedatanganmu sungguh harum luar biasa
Ada jedah mohon ampunanNya