Ramadhan bersatu lawan covid-19

Disini, tangan bergejolak berharap terwujud berbuka berjama’ah,
Dimana ada kesempatan maaf melakukan di bulan berkah.
Seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk,
Tatkala mendamba menaikkan kualitas hubungan dengan yang diatas,
Manis lantunan pujian menyebut nama-mu,
Kenyataan dengan sesama seperti hawa yang bertanya kepada adam mengapa ia diciptakan.
Kilat menyambar di tengah terik matahari untuk menuju khatam,
Per ayat saja laksana seperti senja dan malam.
Itikaf setali tiga uang, kembaran khayalan,
Dalam detik melahirkan menit yang tumbuh menjadi waktu,diri masih berpeluh dengan najis dan laknat.
Ramadhan datang dan kembali,akan tetapi…
Dilengkapi virus merebak covid-19 yang menjerit hati nurani
Dimana dia menuliskan suatu wahyu untuk umat manusia
Sebelumnya,ia minta maaf jika banyak yang meninggal karenya –nya
Sebenarnya semua sudah tertulis di lauhul mahfudz,
Aku hanya sebuah sarana saja ,sarana bagi kalian yang menemui maha cinta..
Bukankah seharusnya kalian bahagia?..
Ketika kalian tak lagi berkendara menuju kantor,sekolah ,dan tinggal dirumah.
Bumi tidak begitu sesak dengan asap kendaraan,kalian juga lebih dekat dengan keluarga.
Bukankah begitu indah?..
Aku sungguh senang kalian sekarang lebih peduli dengan kebersihan ,lebih sering cuci tangan dengan sabun.
Kalian juga jadi beribadah di rumah,membaca kitab suci kalian bersama keluarga tercinta…
Dimana ,masa itu mungkin sangat kalian jarang lakukan bersama keluarga tercinta kalian.
Karena kehadiran aku,hali itu tercipta..
Renungan malam hari tak berati apa-apa,kita sadari.
Kesombongan yang ada pun runtuh oleh makhluk seperti aku.
Yang hanya berukuran nano meter,kalian pun lebih sadar akan sang maha kuasa
Sikap peduli kalian pun mucul ,meskipun ada sosial distance dan tidak bisa pergi kemanapun.
Namun,lewat jari dan gawai kalian bisa mengirimkan donasi
Saling membantu kepada yang membutuhkan,
Saat rumah ibadah ditutup kalian akan sadar,
Bahkan bertanya,kapan terakhir kalianya kalian mengunjungi rumah ibadah
Yaa..tuhan menegur kalian lewat kedatangan-ku,tuhan kanget banget samakalian,curhatan kalian…
Dari,yang tadinya probelm finder(penemu masalah) menjadi problem solver (penyelesai masalah)saling bergandeng tangan ,bersatu untuk melawan aku,
Jujur,aku senang
Kali ini dilengkapi wanginya hanya mampir di hidung, gempitanya hanya singgah di telinga, tapi tidak terbukti dalam sikap.
Diri suatu induk tanpa menacir, meleleh pun bagaikan kata tak sempat terucap dari kayu kepada pai yang menjadikannya abu.
Terpaku dalam kubangan dosa dan salah
jerit jiwa raga sebatas memberontak.
Bangsa, penguasa, atau isi jiwa yang salah?panggung aku alami bersama hati dan jiwa
beruntung penduduk bumi khatulistiwa, tinggal niat dan pelaksanaan.
Bulan rahmat ini lapangkan jalan, luaskan kesempatan disini ribuan hati dan jiwa yang serupa terpenjara ribuan problema.
Ya allah!
Aku diantaranya…


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *