PESAN RAMADHAN IBUNDA
KARYA : AMALIA WIDYANINGSIH
Terik mentari bersembunyi pilu
Dalam samaran kabut rindu
Pagi menjelang April kelabu
Dititah mengarak awan yang enggan menjamu
Telah ku dengar gema adzan semalam
Menyeruku bertamu
Menjalankan ibadah tarawih di rumah-Mu
Tapi ini tak seperti biasanya
Melenggangkan kaki pun sekarang menjadi ragu
Aku sudah terbelenggu tuk menetap di gubug ini berminggu-minggu
Ini adalah petuah alam
Demi kemaslahatan umat-Mu
Ramadhan bertamu dalam waktu yang kini sembilu
Aku pun terkurung, tak bisa pulang kampung
Tak lagi bisa ku rasakan hangat dekap keluarga
Tak bisa ku cicipi masakan Ibunda
Apalagi mendengar deru ocehan lapar Adikku
Semua terasa asing di sini
Tanpa mereka yang ku cintai
Tak lama ponselku berdering
Tertera nama Ibunda dalam sebuah pesan padaku
“Selamat pagi, Nak. Bagaimana sahurmu dini hari tadi? Semoga kau tak kesiangan karena tak ada Ibu.”
Ku baca setiap kata yang Ibu rangkai
Pesan kebaikan Ramadhan kali ini
Teruslah bertahan di kotamu
Tetaplah semangat mengemban tugas negara
Hingga nanti bumi kan kembali pulih
Kan kami nantikan selalu pulangmu
Di pelukkan Bapak Ibu
Di sini di tanah lahirmu
Mataku berkaca-kaca
Menahan derai air mata
Semoga badai ini kan cepat berlalu
Ramadhan adalah pintu pinta bermunajat
Melangitkan doa-doa khusyuk dalam sujudku
Sebuah aamiin yang paling serius untuk Sang Maha Kuasa
2 COMMENTS
Luar biasa…
Lanjutkan menulisnya Mba Lia…
Terimakasih Pak Widi untuk apresiasinya ??