Wahai yang selalu ditunggu!
Siapakah yang tidak merindumu?
Kau selalu dirindu!
Siapa pula yang bisa melupakanmu?
Di siangmu penuh langit ini dengan kalam-Nya.
Walau kosong lambung ini, tapi tak henti mulut mereka membaca surat-surat Nya.
Soremu pun… nama-Nya tetap bergaung di bumi ini.
Di malammu jutaan doa meluncur… menembus cahaya nun menuju singgasana-Nya.
Anak kecil yang setiap lima menit bertanya tentang jam.
“Mengapa lama sekali?” Pikir anak itu.
Sst… dengarlah! Suara beduk, anak itu bergegas lari kegirangan.
Itu, semangkuk santan dan pisang
Tapi ada hal lain yang kami tunggu, yang kami harapkan darimu.
Bukan santan dan pisang, juga bukan pertempuran mercon itu.
Kami mengharapkan satu hadiah besar darimu.
Satu malam yang kau bawa bersama kedatanganmu.
Malam yang dijanjikan-Nya
Setiap detiknya adalah rahasia yang agung
Tiada yang tahu menahu kapan
Sungguh ada hadiah besar dalam malam itu
Konon malam itu adalah malam yang sangat mulia
Dari atas nan jauh itu
Ada yang meluncur turun ke bumi
Tiada berarti seribu bulan dibanding malam itu