Banyak orang menyesaki peribadatan,
Mereka berlomba menggaungkan doa,
Berharap diijabah Pemilik Semesta.
Satu demi satu mundur perlahan,
Tak kuat, “kita di ujung masa”,
Mereka hanya ingin menunggu,
Biar para alim saja yang sembahyang.
Namun, Ramadhan kali ini berbeda kawan,
Kita tak lagi berlomba ibadah yang kasat,
Kita dikungkung di dalam diam dan merenung,
Di masa dunia menghening dalam tabuhan ambulan.
Kita diajak untuk berkaca,
Ibadah, bantuan, doa yang kita langitkan,
Kali ini bukan tentang ego semata,
Tetapi asa umat manusia yang terancam korona.
Ramadhan selau bermetamorfosa,
Tak ada yang sama kejadiannya,
Hanya satu pesan serupa,
Serukan kebaikan!