PINDAH??
****
Kinara Athania, sudah satu tahun ini dia menyukai laki-laki bernama Alzean Arka Putra secara diam-diam. Lelaki itu adalah MOST WANTED di sekolahnya. Dia di kenal sebagai lelaki cuek yang memiliki sifat yang alim.
” NARAA.” teriak salah satu teman Kinara yang bernama zenna
” Bisa gak sih gausah teriak! Malu tuh diliatin orang-orang.”
” Lagian kalau gak teriak Lo pasti gak denger.” Bela Zenna
” Yakan Lo bisa samperin gue, Bambang.” ucap Kinara
” Heh nama bapa gue ngapain Lo bawa-bawa.” Ucap Zenna yang kesal
“Yaudah cepet Lo mau ngomong apaan.”
” Oh iya gue mau kasih tau.”
” Kasih tau apaan.” Sela Kinara
” Itu si Arka katanya dia mau pindah.”
” HAH YANG BENERR.” Ucap Kinara yang terkejut
” Serius gue tadi denger dari si Rio, dia kan temen baiknya si Arka.”
Jika melihat betapa seriusnya Zenna yang memberikan informasi ini, apalagi informasi ini berasal dari Rio yang memang teman dekatnya Arka, rasanya keakuratan informasi ini tidak di ragukan lagi.
” Ya Allah masa Arka pindah sih?!, Nanti gue ga semangat sekolah lagi dong.” Keluh Kinara
Arka adalah penyemangat bagi Kinara dalam bersekolah walaupun pelajaran di hari itu membosankan. Kinara akan tetap bersekolah walaupun merasa kurang sehat. Karena bagi Kirana melihat wajah Arka adalah penyemangat baginya.
” Yahh Nara Lo jangan sedih dong.” ucap zenna yang mencoba menenangkan Kinara
” Ya gimana gue ga sedih, penyemangat gue bentar lagi pindah.” Ucap Kinara dengan wajah yang di tekuk
” GUE PUNYA IDE!.” Ucap Zenna dengan semangat
” Ide apaan? Awas aja kalau idenya macem-macem.” Tanya Kinara
” Gak macem-macem kok cuma satu macem aja.” Jawab Zenna
” Yaudah cepet apa idenya.”
” Gimana kalau Lo confes aja ke si Arka.” Ucap Zenna yang memberikan saran
” GAK! GAK MAU! masa cewe confes duluan, Maluu Zenna.” Tolak Kinara
” Ya emangnya kenapa kalau cewe confes duluan? Itukan bukan masalah.” Ucap Zenna
” Justru nih ya sebelum dia pindah setidaknya dia tau Lo siapa, dan tau kalau Lo itu suka sama dia.” Lanjut Zenna
Setelah Kirana pikirkan ada benarnya juga saran dari Zenna itu. Setidaknya dia mengungkapkan perasaan yang sudah lama dia simpan kepada Arka sebelum dia pindah.
” Tapi kalau gue di tolak gimana?.”
” Udah gausah di pikirin, itu biar urusan belakangan aja.” Ucap Zenna yang berusaha meyakinkan Kinara
???
KRING…. KRING….
Bel pulang sekolah adalah suara yang paling dinantikan oleh seluruh penghuni sekolah akhirnya berbunyi.
” Zen ayo pulang.” Ajak Kinara
” Lo duluan aja gue mau beresin tugas ini dulu sebentar.”
” Yaudah gue duluan ya, gue tunggu di parkiran.” Ucap Kinara yang mendapatkan jempol dari Zenna.
Saat menuju parkiran dia tidak sengaja melihat Arka, dan Kinara pun terpikir kan saran yang tadi di berikan Zenna. ‘Apa dia harus melakukannya’ itulah yang dia pikirkan kan saat ini.
” Arka.”
Arka yang merasa namanya di panggil pun menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya ke arah sumber suara.
” Assalamualaikum calon imam, eh maksudnya assalamualaikum Arka.”
” Waa’laikumsalam.” Balas Arka
” Arka boleh minta waktu selamanya, eh astaghfirullah maksudnya boleh minta waktunya sebentar?.” Ucap Kinara sembari tersenyum
” Boleh.” Jawab Arka
” Jadi gini…. Sebelumnya nama gue Kinara Athania. Gue satu sekolah dan satu angkatan sama Lo.”
” Berdirinya gue disini mau mengungkapkan sesuatu sama Lo.”
” Bismillahirrahmanirrahim dengan izin mama papa dan juga paksaan dari bestie gue, gue mau bilang sebenarnya…. i have crush on you Arka.”
” TUNGGU! GUE BELUM SELESAI NGOMONG.” Tahan Kinara saat melihat Arka akan mengucapkan sesuatu.
” Sebenernya gue malu banget ngomong kayak gini, tapi gapapa! Sebenernya gue udah lama suka sama Lo, tapi walaupun gue ngomong kayak gini bukan berarti gue mengharapkan sesuatu dari Lo. gue cuma pengen Lo tau tentang perasaan ini.” Jelas Kinara dengan panjang lebar.
” Dan gue juga denger Lo bakal pindah sekolah ya? Semangat ya Arka! Semoga Lo betah di sekolah Lo yang baru.”
” Udah selesai ngomong nya?.” Tanya Arka yang mendapat anggukan dari Kinara
” Makasih karna udah ngungkapin perasaan Lo, btw gue gak pindah sekolah sampe sekarang gue masih sekolah di sini.” Ucap Arka
” HAH LO GA PINDAH?.” Tanya Kinara yang mendapat gelengan dari Arka
” Ya-yaudah kalau gitu gue pergi dulu ya bye.” Ucap Kinara dengan terburu-buru
MALU itulah yang dirasakan Kinara saat ini. Dia tidak lagi memikirkan apakah arka akan menerima atau menolaknya, yang dia pikirkan adalah bagaimana cara menghilang dari bumi tanpa harus mati?! Bagaimana cara dia menahan rasa malu saat bertemu dengan Arka?!
****
Sukabumi,04-04-23
MIMISAN
****
Di pagi hari Kinara sudah selesai dengan sarapannya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
” Ya Allah semoga nanti Kinara gak ketemu Arka hari ini. Kinara malu kalau ketemu Arka ya Allah.”
Setelah sampai di sekolah Kinara langsung menuju kelasnya dan mencari seorang yang ingin sekali ia cincang menjadi perkedel.
” ZENNA.” Teriak Kinara setelah sampai di kelasnya
” Apaan sih nar pagi pagi dah teriak aja.”
” Maksud Lo apaan kemaren bohongin gue bilang kalau Arka bakal pindah!.” Ucap Kinara sedikit emosi
” Ya emang kenapa si??.” Jawab Zenna dengan tampang tak berdosa
” Lo tau gak sih gara gara Lo kemaren gue confess ke Arka!!.”
” Oh ya? bagus dong akhirnya si Arka tau kalau Lo itu naksir sama dia.” Jawab Zenna dengan santai
” Tapi gue malu Zenna!. Pusing gue ngomong sama Lo malah tambah emosi!.” Ucap Kinara yang sudah lelah menghadapi Zenna
” Assalamualaikum.”
” Waa’laikumsalam, Arka? tumben Lo kesini.” Jawab zidan teman kelas Kinara
” Kinara ada?.”
” Kinara?ada, tuh orang nya.” Jawab zidan
” Bisa tolong panggil kan?.” Pinta Arka yang mendapat anggukan dari Zidan
” KINARA ADA YANG MAU KETEMU SAMA LO.” Teriak Zidan
” CK ada apa-.”
” Hai.” Sapa Arka sembari tersenyum
” A-arka?.”
” Boleh berbicara sebentar?.” Ucap Arka dengan senyuman yang sangat indah di mata Kinara
“Bo-boleh, a-ada apa?.” Ucap Kinara yang gugup saat melihat Arka yang tersenyum padanya
“KINARA LO MIMISAN.” Arka yang terkejut saat melihat darah yang keluar dari hidung Kinara
Seketika pandangan Kinara menjadi buram dan dia merasakan pusing di kepalanya, dan ya dia pingsan. Katakanlah Kinara lebay karena hanya mendapat senyuman dari Arka saja dia sampai pingsan. Tetapi demi apapun senyuman Arka itu memang indah, manis melebihi manisnya gula.
Kinara mengerjapkan matanya saat merasakan cahaya yang menusuk matanya. Dia mengalihkan pandangannya ke samping dan menemukan Arka yang sedang duduk di kursi yan ada disana sembari membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Ini adalah pertama kalinya Kinara mendengar Arka mengaji dan ternyata Arka memiliki suara yang indah.
‘Ya Allah boleh gak Kinara maksa kalau Arka harus jadi jodoh kinara.’ ucap Kinara dalam hatinya
“Arka.”
“Oh Kinara kamu sudah sadar.” Ucap Arka yang mendapat anggukan dari Kinara
“Arka, Lo yang bawa gue kesini?”
“Ya iyalah masa gue diemin Lo yang pingsan di depan gue.” Jawab Arka yang membuat Kinara tertawa
“Oh iya Kinara Lo lagi sakit ya sampe mimisan begitu.” Tanya Arka
“Ngak gue gak sakit, kayaknya gara gara gue liat senyuman Lo sampe buat gue mimisan.”
Kinara langsung menutup mulutnya saat sadar apa yang dia ucapkan. Arka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Kinara.
“Duh ni mulut gabisa banget di ajak kerja sama.” Ucap nya dalam hati
“Sekarang Lo udah sehat?” Tanya Arka
“Udah, sehat banget malahan.”
“Hmm Arka.” Panggil Kinara
“Iya kenapa, ada yang sakit?” Tanya Arka yang mendapat gelengan dari Kinara
“Hmm itu tentang kemaren.”
“Tentang Lo suka sama gue?” Ucap Arka
“Ihh jangan di perjelas dong gue kan malu.”
“Iya deh iya, Lo mau ngomong apa?” Ucap Arka
“Sebelumnya gue minta maaf soalnya temen gue ngasih info yang sesat, yang bilang Lo bakal pindah.”
“Kalau Lo mau jauhin dan gamau ketemu lagi sama gue gapapa kok. Tapi gue belom punya iman yang kuat buat jauhin Lo duluan.”
“Demi kebaikan bersama dan harga diri gue, dan juga rasa malu gue yang tinggal seuprit ini. Mohon kerja samanya ya gue gapapa kok kalau Lo gamau ketemu gue lagi.” Lanjut Kinara.
“Kinara.” Panggil Arka
“Iya?”
“Kok Lo lucu banget sih?” Ucap Arka
Seketika wajah Kinara menjadi merah seperti tomat
“Kinara kok wajah Lo merah?” Tanya Arka
Kinara pun langsung memalingkan wajahnya ke arah lain
“Gu-gue gapapa kok.” Jawab Kinara dengan sedikit gugup
“Lo serius? Gaada yang sakit?” Tanya Arka khawatir
Kinara menggelengkan kepala “gue baik baik aja gaada yang sakit.”
“Yaudah kalau Lo udah sehat, gue balik ke kelas ya? Gak baik juga kita lama berdua’an di satu ruangan.”
“Gue ke kelas dulu, Assalamualaikum.”
“Waa’laikumsalam.”
‘Ya Allah semoga Arka jodoh Kinara, kalau Arka bukan jodoh Kinara maka jodoh kanlah Ya Allah.” Ucap Kinara dalam hatinya
*****
Sukabumi, 08-04-23
KHITBAH
****
“Ya Allah jika dia memang jodoh hamba maka mudahkanlah, tetapi jika dia bukan jodoh hamba tolong hilangkan perasaan ini Ya Allah.”
Tanpa orang lain ketahui Arka sebenarnya sudah lama mengagumi Kinara secara diam-diam. Pertemuan pertama mereka adalah saat hari pertama mereka menjadi pelajaran SMA. Saat itu Kinara tidak sengaja menabrak Arka, dan pada saat itu pula Arka menaruh hati pada Kinara.
Setelah selesai bertahajud Arka memutuskan untuk berbaring di kasur miliknya sembari menunggu adzan subuh. Selalu memikirkan Kinara bisa membuat kepalanya pusing.
Tanpa Arka sadari ada sang bunda yang memperhatikannya dari tadi, dan mendengar doa yang dia ucapkan tadi.
???
“Abang.” Panggil sang bunda
“Iya bunda?”
“Sini duduk dulu bunda mau ngomong.” Ucap bunda sembari menepuk kursi yang ada di sebelahnya.
“Abang sekarang lagi mengagumi seseorang ya?” Tanya sang bunda
“Kok bunda bisa tau?”
“Apa sih yang bunda gak tau tentang anak bunda yang ganteng ini. Siapa nama perempuan itu?”
“Namanya Kinara Athania.” Ucap Arka
“Kalau kamu memang sudah yakin, dan kamu memang punya niat baik, nanti kita bicarakan lagi sama ayah apa yang terbaik untuk kedepannya.”
“Terimakasih bunda.” Ucap Arka
“Sama sama, sudah tugas bunda untuk membimbing kamu.”
???
” Kamu yakin dengan keputusan kamu?” Tanya sang ayah kepada Arka
“Insyaallah Arka yakin.” Ucap Arka meyakinkan ayahnya
“Berarti kamu tahu kan, apa yang harus kamu lakukan sekarang?” Tanya ayah Arka
“Jangan nunggu lagi, kamu gamau kan kalau Kinara kepincut sama orang lain?” Tanya ayah Arka
“Kalau ayah kasih izin dan restu, insyaallah besok Arka mau datang ke rumah Kinara.”
“Izin dan restu ayah selalu ada buat kamu nak.” Ucap ayah Arka
“Yaudah siap siap besok kita pergi ke rumah Kinara.”
???
“Arka sampai kapan kita disini?” Tanya ayah Arka
Mereka sekarang berada di depan rumah Kinara. Sejak 15 menit lalu mereka berdiam diri di depan rumah Kinara.
“Arka gugup yah.” Ucap Arka
“Kalau kita terus disini, kapan kita ketemu Kinara sama orang tuanya.” Ucap ayah Arka
“Jangan gugup gitu, Arka. Kamu harus bisa bikin Kinara sama orang tuanya yakin sama kamu. Bismillah!” Ucap bunda Arka untuk meyakinkan anaknya
“Assalamualaikum.” Ucap mereka bersamaan
“Waa’laikumsalam, e-eh? maaf siapa ya?” Ucap ibu Kinara
“Saya Arka tante. Kinara nya ada?”
“Oh Kinara ada, silahkan masuk nanti saya panggil Kinara nya.”
“Terimakasih Tante.”
“Terimakasih.” Ucap kedua orang tua Arka
Setelah mempersilahkan Arka dan kedua orang tuanya masuk, ibu Kinara segera pergi ke kamar Kinara.
TOK..TOK..TOK..
“Kinara.”
“Masuk, bu. Gak di kunci kok.”
“Nara, kamu punya temen yang namanya Arka?”
“Arka? Emangnya kenapa?” Tanya Kinara
“Kamu tuh punya temen ganteng kok gak bilang-bilang.”
“Hah? Maksud ibu apa sih.”
“Sekarang kamu siap-siap pake baju yang rapih, yang cantik, terus langsung ke bawah.”
“Emangnya mau ngapain harus siap-siap segala.”
“Udah cepet kamu siap-siap aja.” Setelah mengucapkan itu ibu Kinara langsung meninggalkan kamar Kinara.
“Ibu aneh, masa ke bawah aja harus siap-siap segala.” Ucap Kinara yang terheran
TOK..TOK..TOK..
“Ayah cepet ganti baju, yang rapih!” Ucap ibu Kinara
“Ada apasih bu rusuh banget.”
“Udah pokoknya ayah ganti baju yang rapih! Jangan lupa peci nya juga!”
“Ayah kan diem di rumah gak ngapa-ngapain, masa harus pake baju rapih segala.”
“Itu di bawah ada temennya Kinara sama orang tuanya. Dari pakaian sama barang bawaannya, kayaknya mereka punya niat baik.” Ucap ibu Kinara menjelaskan
“HAH? NIAT BAIK?”
“Iya cepet! Jangan buat mereka nunggu lama.”
Setelah selesai mereka pergi ke bawah untuk menghampiri Arka dan orang tuanya. Kinara sangat terkejut saat mengetahui Arka yang datang ke rumahnya.
“A-arka?”
“Bismillahirrahmanirrahim, Bapak, ibu, Kinara kedatangan saya kemarin adalah sebagai ayah sekaligus mewakilkan Arka, untuk mengutarakan niat baik putra saya yang insyaallah ingin meminta Kinara, putri dari Bapak dan ibu untuk kamu khitbah.”
“Mungkin ini terkesan mendadak dan membuat kalian terkejut, apalagi ini pertemuan pertama kita, tapi niat kami benar-benar tulus dan bersungguh-sungguh. Kamu menginginkan Kinara menjadi salah satu anggota keluarga kami, untuk melengkapi dan insyaallah menemani Arka untuk seumur hidupnya.” Lanjut ayah Arka
Kinara sangat terkejut mendengar penuturan ayah Arka, Kinara melihat Arka yang hanya menundukkan kepala.
Merasa tidak adanya jawaban Arka menegakkan kepalanya, dan pandangannya pun bertemu dengan mata indah Kinara.
“Bapak, ibu, walaupun ini terkesan mendadak tapi Aya bersungguh-sungguh atas keputusan saya untuk mengkhitbah Kinara.” Ucap Arka meyakinkan
“Apa kamu yakin dengan keputusan kamu?” Tanya ayah Kinara
“Insyaallah saya yakin dengan keputusan saya.” Jawab Arka
“Apa kamu bisa membuat anak saya bahagia?”
“Insyaallah saya akan selalu berusaha untuk membahagiakan Kinara.” Jawab Arka bersungguh-sungguh
“Kalau kamu memang bersungguh-sungguh dengan niat kamu, dan siap untuk membahagiakan Kinara lahir maupun batin, insyaallah saya akan restui kamu, tetapi semua keputusan saya serahkan kepada Kinara.”
“Kinara.” Panggil ibu Kinara
“I-iya?”
“Kamu terima tawaran Arka?” Tanya ibu Kinara
“YA PASTI TERIMA LAH!” Jawab Kinara dengan semangat, dan lagi-lagi mulutnya itu tidak bisa di kondisikan
“Kinara.” Tegur ibu Kinara
“Eh ma-maaf, maksud Kinara, Kinara mau terima tawaran Arka” Ucap Kinara dengan malu-malu
“Kamu serius?” Tanya Arka. Kinara hanya menganggukkan kepalanya dengan muka yang mulai memerah.
“Bunda tolong pakein cincinnya ke Kinara.” Ucap Arka dengan semangat sembari memberikan cincin kepada bundanya.
Setelah acara khitbah selesai, di hari-hari seterusnya mereka selalu di sibukkan oleh persiapan pernikahan. Mereka melewati hari-hari itu dengan sangat bahagia. Keluarga Kinara dan Arka pun semakin dekat setiap harinya.
*****
TAMAT
Kuningan,16-04-2023