Hati yang ramai berjejal kekhawatiran
Iman hampir tergadai sebab ketakutan
Hidup begitu sesak dengan segudang beban
Pandemi menyemai keputusasaan
Pulang adalah ancaman
Diam artinya kalah, bergerak pun bukan pilihan
Jasad tak berdaya, lalu ruh membisikkan
Bahwa telah tiba tamu agung nan dinantikan
Harum, menjelma serupa bius melumpuhkan rakus
Lembut, menyibak luka perih mengenyahkan pamrih
Sejuk, meredakan dahaga mengembalikan tawa
Tenang, menenggelamkan riuh menghadirkan simpuh
Ramadan tiba, memupuk segunung iba
Manusia saling bahu membahu, pada keluhnya mereka lupa
Pandemi bukan penghalang membahagiakan sesama
Justru ladang luas menanam pahala
Cerita manis di bulan berkah
Tahun ini semakin indah
Menyaksikan setiap insan berkasih sayang
Bahu membahu mencipta riang
Satu terjun ke lapang, menyumpal lapar yang berjejal
Dua berkirim pangan, dari aplikasi yang bertebaran
Tiga menulis petuah, untuk tetap bergerak dalam keteguhan
Empat melangitkan doa, tulus dan riuh berhamburan
Sebab, Ramadan tiba dengan segala pesan kebaikan