Post Views: 22 Bulan ini Ramadhan telah tiba! Terdengar suara anak tetangga Ibu, mari bersuka cita Bulan penuh berkah sudah tiba Banyak yang menahan rindunya Dan kami sudah siap menyambutnya Bagaimana dengan sahur pertama besok Atau buka bersama besok Kami mengerti Tak ada yang lebih indah dari bulan ini Mari memeluk mimpi Melihatnya kembali
Category: Puisi Ramadhan 2020
Lomba Menulis Puisi Islami 2020
Ramadhan Istimewa Tahun Ini
Post Views: 42 Aku duduk dipangkuan senja Bersandar pada andromeda Menggalaksi diri menjemput purnama Memandangi bulan penuh berkah Ilalang-ilalang fatamorgana Melambai-lambai menghilang rasa Mencumbu diri menjuntai hati Membelai pandang menghunus pedang Bulan yang dinanti nanti Membawa kebahagiaan tiada tara Tradisi yang dicari Kembali ke peraduannya Semuanya sedikit berubah Termakan dan terkoyak pandemi Tak ada lagi
Ramadhan Istimewa Tahun Ini
Post Views: 27 Aku duduk dipangkuan senja Bersandar pada andromeda Menggalaksi diri menjemput purnama Memandangi bulan penuh berkah Ilalang-ilalang fatamorgana Melambai-lambai menghilang rasa Mencumbu diri menjuntai hati Membelai pandang menghunus pedang Bulan yang dinanti nanti Membawa kebahagiaan tiada tara Tradisi yang dicari Kembali ke peraduannya Semuanya sedikit berubah Termakan dan terkoyak pandemi Tak ada lagi
PESAN RAMADHAN IBUNDA
Post Views: 188 PESAN RAMADHAN IBUNDA KARYA : AMALIA WIDYANINGSIH Terik mentari bersembunyi pilu Dalam samaran kabut rindu Pagi menjelang April kelabu Dititah mengarak awan yang enggan menjamu Telah ku dengar gema adzan semalam Menyeruku bertamu Menjalankan ibadah tarawih di rumah-Mu Tapi ini tak seperti biasanya Melenggangkan kaki pun sekarang menjadi ragu Aku sudah terbelenggu
Saat Ramadhan Mulai Bergegas
Post Views: 75 Ramadhan mulai bergegas Jajaran saf perlahan menghilang Hanya menyisakan beberapa saf saja Dimana itu menjadi pertanda Ramadhan mulai bergegas Yang tadinya ramai bagai sesak Perlahan menghilang Menyisakan bayangan tanpa orang Ramadhan mulai bergegas Tangisan pecah saat malam Menggema ke seluruh ruangan Menyayat hati diri yang kelam Ramadhan mulai bergegas Khalayak ramai juga
Berdandan untuk Ramadhan
Post Views: 46 Tuan Ramadhan datang Ribuan manusia tertantang Pada rasa rindu yang terbalut malu Pada rasa taqwa yang awalnya mulai purna Mereka lupa, bahwa sang Pencipta selalu menunggunya Seperti jatuhnya bunga tapak pada tanah sepetak Bumi yang menunggu matahari Awan yang siap menurunkan hujan Penciptamu selalu menunggu kapanpun engkau perlu Tapi ini Ramadhan bukan?
Merajut Asa Kemenangan
Post Views: 39 Sunyi menghampiri diri Tak sadar bahwa Ramadan telah di ambang aksa Mari tenggelam dalam suar kebaikan Menjadi sujana mencari malam teramat mulia yang Lebih indah dari jutaan gugusan bintang Demi mencapai hakikat asal kemenangan
air mata dalam doa
Post Views: 45 Bersama hembusan angin malam di bulan penuh kebaikan, Ramadhan karim…. Haluan suara bedug yang dinanti nanti kan si kecil pemilik rambut ikal Yang beberapa kali selalu bertanya, kapan kiranya muadzin berdiri dengan indah dan melantunkan syiar adzan Si kecil rambut ikal, yang memaksa ceria, untuk menahan haus dan lapar Lalu, di malam
Laila
Post Views: 57 tiada malam yang lebih baik malam-malam sepuluh terakhir malam terbaik tuk sebuah ampunan sebab iman tiada malam yang lebih baik malam-malam dosa lebur sebanyak apapun malam turunnya pembeda dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah malam selamat saat Ruh berkunjung ketika itu langit sangat bersih tidak dingin pun tidak panas dan di pagi
PASAR PAGI
Post Views: 42 Pasar Pagi Oleh: Nur Jannah Subuh sebelum pagi Ada dua rakaat menopang bumi Cahaya kesejukannya berjalan-jalan kecil ke langit Ditemani dengan kicauan burung dan bilangan munajat Pagi setelah subuh Ada bahu-bahu tak kenal luruh Membentangkan dagangannya dengan peluh Saling memberi jalan pada suara-suara elok nan gemuruh Sawah-petani, laut-pelaut, ternak-peternak, kebun-pekebun Mereka bersuka