Ramadhan yang dinantikan


Post Views: 50 Bulan demi bulan, hari demi hari Kulewati dengan senang hati Diri yang terus menunggu Kehadiran Ramdhan Bulan yang selalu dirindukan Kubuka mata hati ini selebar-lebarnya kini Ramadhan tiba, yang dinantikan Jiwa mulai Bergairah semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan Menguji kesabaran jiwa dan hati Taat terhadap perintah Allah Memperbanyak diri kepada yang maha

Semoga Raya Senada Tawa Asoka


Post Views: 256 Hari itu, harusnya paling kunanti Bersua pada ibu yang kian merintih Di perantauan, rindu ini menangis Pedih mengiris hadirnya pun pelik Kumohon jangan singgah Hadirmu mencecar dhara Ingin ku hantam Apa daya lawan tak kasatmata Harusnya hari nanti tak pilu Harusnya hari nanti saling berpeluk Membawa saku rindu yang tak jemu Menebar

Hidayah Ramadhan Ditengah Pandemi


Post Views: 142 Saat paradigma tak lagi digunakan Untuk menerka Lalu diri menjadi hampa Nestapa nafas nestapa Kali ini fajar tidak terdengar puji-pujian Kali ini terik matahari menyayat badan Kali ini senja tidak bersama kemacetan Kali ini larut tidak lagi dengan petasan Kuasa tuhan Makhluk kecil mampu menghancurkan Paradigma kini tidak lagi beraturan Namun bukan

Suasana Ketua Seribu Bulan


Post Views: 26 Semilir angin malam kian menari-nari tepat di wajahku Pandanganku tertuju pada rombongan-rombongan pembawa obor Dengan syahdu nya kalimat-kalimat memuja ilahi, ia senandungi Dahaga-dahaga yang harusku tahan Nafsu-nafsu yang harus terpendam Emosi-emosi yang harusku redam Semuanya, indah. Mereka insan-insan berhati mulia Memberikan sebagian rezeki dari lelahnya Kepada para kakek-kakek tua Sungguh, pahala tiada

indahnya ramadan


Post Views: 40 Ramadan, dirimu kau hiasi cahaya rembulan Tiap butir udaramu membawa ampunan pengampunan Segala harimu kau penuhi dengan keberkahan Detik demi detikmu kau beri kami ketenangan Ramadan, padamu kami pahami sebuah pengertian Sebuah lapar menggebu badan fakir seharian Sebuah sabar menghadapi norma yang terkecewakan Sebuah jalan mendekatkan pemaknaan pada Qur’an Ramadan, kau rayu

Terpenjara (R)asa


Post Views: 22 Aku hanya manusia biasa Yang sulit mengendalikan rasa Dia datang secara tiba – tiba Dan menetap tanpa aba – aba Hingga tiba saatnya Semua selesai dengan percuma Kau pergi untuk selamanya Dengan dia yang lebih sempurna Perlahan aku mulai kehilangan asa Trauma dengan semuanya Takut untuk mencoba Dan hanya diam seribu bahasa

Ramadhan di Tengah Pandemi


Post Views: 77 Ramadhan di Tengah Pandemi Sebelum doa-doa ini dipanjatkan pada sepi. Hening segala yang kutemukan dalam lapar-dahaga. Ada nama-nama yang pergi entah ke kampug mana. Tersiksa dengan tangan yang hampa. Luka seperti puluhan lilin di siang hari. Meleleh ke paling rindu tanpa suara. Menetaskan bulir-bulir dosa dari sepanjang cerita. Berjamaah kami mendengar adzan

Ramadhan di Tengah Pandemi


Post Views: 41 Ramadhan di Tengah Pandemi Sebelum doa-doa ini dipanjatkan pada sepi hening segala yang kutemukan dalam lapar-dahaga ada nama-nama yang pergi entah ke kampug mana tersiksa dengan tangan yang hampa luka seperti puluhan lilin di siang hari meleleh ke paling rindu tanpa suara menetaskan bulir-bulir dosa dari sepanjang cerita Berjamaah kami mendengar adzan

AKULAH RAMADHAN


Post Views: 308 Lepaskanlah duhai insan rapuh Betapa jiwa tlah menggelitar gerantang gaduh Jejal batin mendekap erat dunia lusuh Raga kembara luput membubung kian jauh Jangan abai pada alam baka roh kan berlabuh Akulah Ramadhan, diutus-Nya tuk merengkuhmu yang berpaling Siapkah kau tuk bercumbu mesra dengan-Nya dalam hening? Sinari kalbu gelita agar hidayah jernih tersaring

Dibalik Kejadian


Post Views: 1,194 Negeri sedang kacau menindas segala kalangan Ramadhan datang dengan membawa ampunan Raut wajah tak tentu ingin kecewa karena tak tenang Namun Yang Mulia Ramadhan membawa kesucian Lalu lalang mereka tak dapat makan seharian Kini uluran tangan tak lelah bertaburan Keberkahan mengalir di bulan penuh kenikmatan Kepedulian datang tanpa ada kata segan Cahaya