Post Views: 83 BULAN MULIA PENUH AMPUNAN Hari-hari berganti Namun rindu ini tak juga usai Dalam masa-masa menyapa Namun dosa-dosa ini tak juga kunjung mereda Letih sudah jiwa ini Menapak plot cerita misteri Kemana lagi kaki ini melangkah Serasa bingung tak tentu arah Dalam usia yang terus mengejar Nestabala ini tak kunjung pudar Ku ingin
Category: Puisi Ramadhan 2020
Lomba Menulis Puisi Islami 2020
RAMADHANKU DI RUMAH
Post Views: 292 “Ramadhanku di Rumah” Oleh: Nurfadillah Telah lama aku menunggu. Suasana Ramadhan yang terasa syahdu. Mengetuk relung hati yang merindu. Namun, kali ini dirundung pilu. Tak seperti dulu. Akankah diri ini terus bersedih. Menyelami takdir dari Sang Ilahi?! Dengan iman yang kuat. Ketakwaan yang mendalam. Ku katakan TIDAK! Saudara seimanku. Jadikan setiap Ramadhan
Aku Datang Pada-Mu
Post Views: 91 Malam berlalu Mata tak pejam tersebab rindu Rindu akan hadir-Mu memanggil jiwaku Memanggil tuk kembali pada-Mu. Rinduku bersujud pada-Mu memohon ampun Ampun dari segala dosa dan khilaf Aku hina Ya Rabb! Terjerumus dunia fana yang fatamorgana. Kini ramadhan tiba Ku ingin mendekap dalam sujudku Aku ingin datang pada-Mu kembali suci, putih bagaikan
Agama Kemanusiaan
Post Views: 33 Agama kemanusiaan Pengkhidmatan dengan harta Pengkhidmatan dengan jiwa Mengobati dahaga di telaga sukma Mengalirkan kebahagiaan, reguklah dalam-dalam Agama kemanusiaan Makrifat untuk ilmuwan paripurna Membingkai gema aneka mahzab Mengusik dinding-dinding hati hamba Berkicau mesra diatas nirwana mencari aroma surga Agama kemanusiaan Damai membiaskan indahnya senyuman Kalbu bergetar penuh degupan Allah Azza Wajalla menyentuh
Bukan Sekedar Penyedot Debu
Post Views: 35 Ramadhan…. Bulan istimewa dalam kalender hijriah. Tapi masih banyak juga yang tidak menerimanya sebagai tamu istimewa. Tamu yang selayaknya dilayani bagaikan raja. Ramadhan…. Engkau hadir bukan untuk menghadirkan kotoran, tapi justru membersihkan dan merapikan. Merapikan hati yang kurang iman dan membersihkan raga dari para siluman. Ramadhan…. Engkau bukan sekedar umpama penyedot debu
Bulan Semerbak di Langit Ramadan
Post Views: 84 Puisi Abdul Warits* BULAN SEMERBAK DI LANGIT RAMADAN Kami mencium aroma takbir di malam seribu bulan-Mu Manusia, hewan dan segala yang pernah tiada Menanggalkan kesumat dada jadi malaikat Tiba-tiba tunduk, kikuk alam semesta Mungkinkah mereka hanya berpura-pura Ataukah manusia sudah mahir bersandiwara pada akhiratnya? Tangan-tangan dunia tengadah ke puncak harap meminang bunga-bunga
Puas Berpuasa
Post Views: 48 Puasa Puas dalam asa Asap Romadhon tungku madrasah jiwa Manakala kepuasan hanya saat berbuka Maka puasa hanya senilai isi piring makan kita Seteguk kepuasan Ramadhan nampak dalam pupus-pupus rahmat dan maghfiroh Lebaran bukan kepuasan jika hanya bunyi petasan menyeruak Akan lebih puas jika kepergian penghuni langit dengan derai air mata Tugas Ramadhan
Sang Pendosa
Post Views: 46 Menyalahkan takdir Bukanlah hal yang baik diukir Mensyukuri nikmat Merupakan hal yang sangat terhormat Menyalahkan keadaan sebab banyak rintangan Namun lebih menyedihkan Melihat mereka yang pura pura menitikkan air mata Atas bahagia yang mereka rasa Sambutanmu tak perlu mewah Cukup laksanakanlah jama’ah Untaikanlah do’a Tak perlu berpura pura tak bahagia Kufurmu dapat
Baiknya Ramadhan Tahun Ini
Post Views: 62 Akhirnya, bulan Ramadhan kali ini tidak menyakiti si fakir dan si miskin Akhirnya, umat muslim tidak saling berlomba untuk berbuka Akhirnya, umat muslim akan makan secukupnya Akhirnya, semua ini berhenti akibat pandemi Mungkin seorang pemulung merasa beruntung kali ini Sampah dirumah-rumah semakin banyak Dan untuk berbuka puasa kali ini Tak perlu melihat
Meniti Rindu di 17 Ramadhan
Post Views: 71 Syukur dalam telaga kejujuran Sujud dalam kehanyutan tirai sajadah al-khair Teduh dalam rimbunan ayat-ayat penyeka dosa Terang dalam lentera sabda rumah Illahi Tenggelam dalam genangan do’a yang mengalir di hulu nadi Ku merintih berlinang tangis di kekelaman hati yang penuh durja Nafas pembuka hidayah pun menyeru deru di sudut taubatku bergema alunan