Post Views: 165 Rinduku padamu Terpisahkan oleh jarak dan waktu Ku menantimu Setelah sekian lama menunggu Ramadhan.. Kini kita dipertemukan kembali Tetapi, dalam situasi berbeda Tak seperti biasanya Ramadhan kini, berbeda Hanya keadaannya yang berbeda Dan kau tetaplah kau Ini hanyalah tentang bagaimana kami menyikapimu Oh Ramadhan ku.. Tetaplah menjadi Ramadhan yang ku kenal Kau
Category: Puisi Ramadhan 2020
Lomba Menulis Puisi Islami 2020
kerapuhan
Post Views: 66 Kerapuhan Karya: Muhamad Arif Nugraha Merebak resah bercerita Sesal ku sesak di dada Tahun ini…bulan ini Ada resah menyelimuti Menahan lapar dan dahaga Hampir satu hari lamanya Namun satu yang kurasa Tahun ini puasa ku sebanding dengan dosa Apakah puasa tahun ini diterima? Apakah puasa tahun ini hanya sebatas lapar dan dahaga?
Ramadhan Ini
Post Views: 148 Senja nan indah menghiasi hari Tak disangka sang hilal menampakkan diri Waktu begitu cepat hingga membawaku kesini Bulan suci yang kaya arti Bulan suci yang menjadi pembersihan diri Suara adzan merdu menggetarkan hati Panggilan Ilahi menjadi saksi hari ini Namun tak seorangpun dari kami yang datang memenuhi Hanya bisa mendekam mengurung diri
Menuai Ramadhan
Post Views: 171 Gema puja-puji sang Rahman mengalun merdu mengisi awang Membuka lengan untuk Ramadhan datang menyongsong keharibaan Pupukan niat dalam atma menumbuh Tunas kebaikan Mendewasa dalam amalan menuju satu syawal dinantikan Kini Anila membawa lantunan tadarus di setiap malam dan paginya Kini telah tiba hari menahan diri dari napsu pun tamak manusia Ikhlas akan
Aku Datang Untuk Pulang
Post Views: 252 AKU DATANG UNTUK PULANG Oleh: Ripka Tresna Sundari Seringkali.. Aku lupa dan terlena Terbuai oleh keindahan dan hiruk pikuk dunia Setiap hari hanya haus dan rakus Menggunungkan materi Tanpa mengingat mati. Seringkali…. Yang terlihat hanyalah indah Terbuai dan tertipu oleh pandangan mata Dunia hanya fatamorgana Keindahan semu belaka. Aku datang untuk pulang
Senja dan Kentongan
Post Views: 103 Gegap gempita suara bedug memecah sunyi Adzan menggema disudut-sudut kota Ketukan langkah nyaring berbunyi mengiris sepi Gurauan-gurauan itu, ketika Ramadhan tiba Nyiur mulai menggoyangkan batang Sesibuk insan yang mengejar-ngejar ganjaran Katanya bekal kala nyawa lepas melayang Gontai bagai mabuk namun ada tujuan Dahaga yang mengoyak kerongkongan Lapar namun indah tak terbayangkan Bersepeda
Hilal Merindu Ramadhan
Post Views: 169 Satu dari dua belas purnama Bulan yang ditunggu kedatangannya Jangankan manusia, hilal pun merindunya Hilal berharap jadi pembuka kesuciannya Bagai oasis di tengah gurun pasir Dahaga rindu akan segera terusir Hilal tersenyum penantiannya berakhir Sapa Ramadhan sempurnakan takdir Kata orang, iblis mutlak dikarantina Padahal sejatinya tak begitu sederhana Bukan mereka musuh terbesar
Aku dan Bulan Suci yang Lama Tak Kurindu
Post Views: 170 Aku dan Bulan Suci yang Lama Tak Kurindu Oleh: Nurhayatus Syifa Qolbiyah Kabut nista kian memenjara usia Resah hati terkunci dalam sekelumit cahaya Dipeluk gulita dengan kemelut ingar-bingarnya Binar kejora hitam karamkan aku Pada samudra yang terbias semu Dahulu resah menampik derapku Namun, lihatlah, ia dangkal Hingga aku kehilangan diriku Dan pada
Pasar Orang Baik
Post Views: 80 Dua empat musim lewat, ramai bisik-bisik Ada buruh, guru, penadah, nelayan di laut lepas, bahkan sekadar Pemuda selembar dua keping lima ratus rupiah Meranggas sore itu, butir-butir hidrida Lalu ada bahasa yang diserukan Majikan gerobak besi atau kayu, lagi-lagi habis tembokku “Lima ribu saja, pak” lalu selongsong mata uang tepekur Melulu, “Tak
Cinta Ramadhan
Post Views: 127 Dirimu selalu dinanti penuh kerinduan Hanya bagi Allah kupanjatkan kesyukuran Terbuka lebar kesempatan untuk melakukan perbaikan Terasa mudah untuk melaksanakan kebaikan Dirimu bulan yang penuh ampunan Dari lubuk hati yang terdalam kupanjatkan doa penuh harapan Semoga Allah mengampuni segala kekhilafan Semoga pintu hati kita mudah untuk menerima kebenaran Dirimu penuh dengan keberkahan