Bukan Bulan Biasa

Bukan Bulan Biasa
Ini bulan bukan bulan biasa
Lebih agung seperti mentari di lautan senja
Lebih dinantikan seperti pelangi di ujung Sahara
Walau gersang sungai ini paceklik kehausan
Juga meraung lambung ini di saban surya
Kan terbungkam kurma emas pada pulangnya

Ini bulan bukan bulan biasa
Bagaimana bisa biasa?
Jikalau aroma surgawi senantiasa tersemburkan
dari lisan insan berpuasa
Bagaimana bisa biasa?
Jikalau putra-putri Ifrid itu terpasung
di relung api tak berujung

Ini bulan bukan bulan biasa
Dimana kidung tadarrusan mengakar merenggut masa
Membungkam mengikat lisan dari majelis perghibahan
Meluap-luap sedekah serta takjil, menghempas hati dari serakah dan bakhil
Sementara itu, tidurnya mega merah senantiasa terselimutkan tarawih
hangat membelai kalbu tuk selalu bertasbih

Ini bulan bukan bulan biasa
Pekan-pekan penuh cinta, ampunan, dan pembebasan
Bukan sekedar cinta kisah Rama dan Sinta
Bukan sekedar grasi atau amnesti, melainkan ampunan Tuhan Sang Ilahi
Tak perlu bintang terjun tuk melangitkan asa
Karena telapak Sang Kuasa senantiasa terbuka di setiap masa
Ini Ramadan bukan bulan biasa


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *