Post Views: 30 Semilir angin malam kian menari-nari tepat di wajahku Pandanganku tertuju pada rombongan-rombongan pembawa obor Dengan syahdu nya kalimat-kalimat memuja ilahi, ia senandungi Dahaga-dahaga yang harusku tahan Nafsu-nafsu yang harus terpendam Emosi-emosi yang harusku redam Semuanya, indah. Mereka insan-insan berhati mulia Memberikan sebagian rezeki dari lelahnya Kepada para kakek-kakek tua Sungguh, pahala tiada
Author: Annisa Aurecia Wijaya
indahnya ramadan
Post Views: 41 Ramadan, dirimu kau hiasi cahaya rembulan Tiap butir udaramu membawa ampunan pengampunan Segala harimu kau penuhi dengan keberkahan Detik demi detikmu kau beri kami ketenangan Ramadan, padamu kami pahami sebuah pengertian Sebuah lapar menggebu badan fakir seharian Sebuah sabar menghadapi norma yang terkecewakan Sebuah jalan mendekatkan pemaknaan pada Qur’an Ramadan, kau rayu
Terpenjara (R)asa
Post Views: 24 Aku hanya manusia biasa Yang sulit mengendalikan rasa Dia datang secara tiba – tiba Dan menetap tanpa aba – aba Hingga tiba saatnya Semua selesai dengan percuma Kau pergi untuk selamanya Dengan dia yang lebih sempurna Perlahan aku mulai kehilangan asa Trauma dengan semuanya Takut untuk mencoba Dan hanya diam seribu bahasa
Ramadhan di Tengah Pandemi
Post Views: 78 Ramadhan di Tengah Pandemi Sebelum doa-doa ini dipanjatkan pada sepi. Hening segala yang kutemukan dalam lapar-dahaga. Ada nama-nama yang pergi entah ke kampug mana. Tersiksa dengan tangan yang hampa. Luka seperti puluhan lilin di siang hari. Meleleh ke paling rindu tanpa suara. Menetaskan bulir-bulir dosa dari sepanjang cerita. Berjamaah kami mendengar adzan
Ramadhan di Tengah Pandemi
Post Views: 43 Ramadhan di Tengah Pandemi Sebelum doa-doa ini dipanjatkan pada sepi hening segala yang kutemukan dalam lapar-dahaga ada nama-nama yang pergi entah ke kampug mana tersiksa dengan tangan yang hampa luka seperti puluhan lilin di siang hari meleleh ke paling rindu tanpa suara menetaskan bulir-bulir dosa dari sepanjang cerita Berjamaah kami mendengar adzan
AKULAH RAMADHAN
Post Views: 314 Lepaskanlah duhai insan rapuh Betapa jiwa tlah menggelitar gerantang gaduh Jejal batin mendekap erat dunia lusuh Raga kembara luput membubung kian jauh Jangan abai pada alam baka roh kan berlabuh Akulah Ramadhan, diutus-Nya tuk merengkuhmu yang berpaling Siapkah kau tuk bercumbu mesra dengan-Nya dalam hening? Sinari kalbu gelita agar hidayah jernih tersaring
Dibalik Kejadian
Post Views: 1,196 Negeri sedang kacau menindas segala kalangan Ramadhan datang dengan membawa ampunan Raut wajah tak tentu ingin kecewa karena tak tenang Namun Yang Mulia Ramadhan membawa kesucian Lalu lalang mereka tak dapat makan seharian Kini uluran tangan tak lelah bertaburan Keberkahan mengalir di bulan penuh kenikmatan Kepedulian datang tanpa ada kata segan Cahaya
Menahan Diri
Post Views: 56 Ramadhan… Lebih dari sekedar menahan lapar dan dahaga Emosi jiwa, saat kau marah hanya karena membaca judul berita Yang tak kau ketahui kebenarannya Serta merta jarimu menulis komentar tak sopan Yang mewakili kotornya hatimu dan lisan yang tak terucapkan Ramadhan… Bulan mulia di tengah badai wabah corona Yang menahan kaki melangkah ke
Makna Di Penghujung Ramadhan
Post Views: 91 Rasa syukur terpanjatkan dalam hati Bisa melaksanakan ibadah dengan penuh makna surgawi Tapi Kerinduan ini belumlah usai kala penghayatan dalam do’a belumlah sempurna Menapaki lajunya perjalanan tiada henti Tuk mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang Karawang, 17 Mei 2020
Ramadhan yang dinanti
Post Views: 58 Kepergianmu menyisakan rindu Rindu tak bertepi menunggu hadirmu Para perindu setia menunggu Berharap cemas untuk bertemu Sebelas purnama telah terlewati Namun si makhluk kecil tak juga pergi Ramadhan yang dinanti Pesan apa yang kan dibagi Menyambutmu adalah suatu kebahagiaan Tamu agung nan mulia penuh keberkahan Bulan diturunkannya kitab suci Alquran Ada satu