Sajak Malam Bulan Muharram


Post Views: 25 Abu rokok berjatuhan, bara hampir padam. Berkabut tinggal dua hisapan, seperti sisa umur pada penantian. Ampas kopi didasar gelas, namun pertemuan belum juga tuntas. Sarung dan kitab masih dipangkuan, bergegas pulang sepertiga malam. Sepelemparan batu jarak surau, segenggam penyesalan sebatas ingatan. Tangan meremas, cemas, penuh harapan. Tasbih berkumandang, nyaring melengking didalam batin.

DENGARLAH AN-NAFS


Post Views: 17 Dengarlah wahai An-nafs dalam raga Gemuruh sujud meramaikan ia dimana-mana Ayat-ayat suci turut bergema menyambutnya Ia adalah Muharram, bulan terdepan dari hijriah Dengarlah kalian wahai An-nafs dalam raga Teriakan syukur Nabi Daud pada bulan ini, atas ampunan Allah terhadap dosanya Riangnya hati Ibrahim, yang diangkat sebagai kekasih Allah Begitupun Ayub yang usai

Kidung Wahid


Post Views: 15 Kidung Wahid Kicauan burung terdengar, embun berdatangan. Arunika berpijar, siap memulai harapan. Dersik angin bergilir, menggiring berita mengharukan. Sabar, Sabar, Allah beri banyak ampunan. Bulan pertama, bulan mulia. Angin sejuk menyapa, bertanya pada tiap karsa. Oleh bulan pertama, diberinya kinara. Sabar, Sabar, litanimu akan bermakna. Jenggala terlihat menyambut. Dirgantara dan seisinya bersujud.

Setetes Embun


Post Views: 38 Sepertinya semesta sedang berbahagia Menampakkan biru muda pada warnanya Semilir angin yang sepertinya dari surga Menampar halus pada muka Lalu aku duduk termenung di teras rumah Lalu lalang pagi yang damaikan hati Bisikan yang seperti mengingatkan Bahwa karunia tuhan memang tak terkalahkan Setetes embun, Apakah dulu saat hijrah Sang Baginda Kau meneteskan

Kirana Palung Mariana


Post Views: 71 Apa bedanya tahun berganti baju Diri masih terkesima iruni sekam Dalam nada kenangan pilu Berkubang tanah berpalung maksiat Sekian lama terhempas kirana ungu Membawa sendu dalam mariana Dalam dan menganga luka Penuh hempasan kecipak senja kala Bersenandung tasbih dan pujian Lisan basah takbir menggaung Dalam ruang sempit hati Menyelami diri nan sepi

Narasi dan Doa


Post Views: 38 Novel alam merekam setiap jejak bumi berputar Peristiwa pandemi mengkias pada nusantara Awan hitam menyelimuti manusia Kelopak mata menatap aura ketakutan Terbang seperti layangan yang terikat tali Hidup tak bebas untuk beraktivitas Prosa memaknai jalan kehidupan tahun ini Tangan menadah kepada Sanga Pemilik Kehidupan Sehatkan bumi, Dari penjajahan virus yang merajalela Amankan

Musim semi datang kembali


Post Views: 22 Pergimu bagaikan musim dingin padaku Kini kau telah pergi dariku menyisahkan rasa Rasa yang begitu sakit Dan ku tersadar pergi mu bagaikan sebuah pedang yang menusuk tepat di jantungku Akankan luka itu hilang sepenuhnya bila ku cabut pedang ataukah akan bertambah banyak lagi darah yang keluar Saat ku sudah memutuskan untuk hidup

Penyesalan Haram


Post Views: 30 Perasaan yang biasa Bersalah dan penuh dosa Mencari jalan keluar yang mudah Mencari jawaban tanpa kenal lelah Pertanyaan nya adalah, Apakah tahun ini terasa mudah? Apakah jalan menuju taubat akan lebih susah? Apakah akhirnya aku merasa lelah? Tanyakan padaku! Beritahu aku! Tolonglah aku! Sebelum kaki ku tidak lagi menapak bumi Tubuh ku

31.536.000.000 Milidetik


Post Views: 31 Berapa milidetik dalam setahun Allah swt menciptakan langit dan bumi, serta memberikan keberkahan didalamnya Jutaan detik itulah yang makhluk hidup lalui di alam semesta ini, Di saat itu pula Allah swt memberikan umatnya kehidupan dan kematian. Waktu bisa membuat orang celaka dan selamat Bagaimana bisa selamat jika dalam 12 bulan tidak taat.

Marhaban Yaa Muharram


Post Views: 17 Marhaban Yaa Muharram Hari-hari terus berjalan Hingga berlalu beberapa bulan Hari ini hilal Muharram Datangnya tahun baru Islam Wahai kalian janganlah lupa Akan keistimewaan dan keutamaannya Mari kita panjatkan doa Semoga lebih baik dari tahun sebelumnya Mari perbaiki kesalahan Dengan renungan dan harapan Tinggalkanlah sebuah kekufuran Mari isilah dengan keimanan dan ketakwaan