Post Views: 24 Muharram…. Baru kutahu Dari laman google Betapa engkau Sangat dicintaiNya Sehingga darah haram untuk ditumpahkan Betapa dangkal ilmuku Berpuluh tahun…… Kulewatkan dirimu sia-sia Tanpa puasa sunah Yang nilainya sangat istimewa Muharram…… Dalam dirimu Lahir semangat umat islam Semangat berhijrah ke madinah Demi menegakkan kebenaran Dalam harimu Terpanggil jiwa-jiwa yang disayangiNya Yang rela
Author: Deni Tri Riswati
Bulan muharram
Post Views: 20 Bulan muharrom Kedatangan mu meninggalkan cerita Kisah – kisah silam yang bertumpukarrom Kemunculannmu menandakan awal Kehadiranmu membawa harapan Detik detik punmenjadi masa lalu Apakah pantas sambutmu dengan senyuman ataukah dengan penyesalan Kini saatnya menempuh lembaran baru Awal kan selalu berakhir akhir kan selalu menandakan awal Jangan pikirkan yang telah lalu Kobarkan semangat
Sekeranjang Muharram
Post Views: 21 SEKERANJANG MUHARRAM Tahun-tahun serupa makam Detaknya menyisa nisan Sama sekali menolak dikembalikan Bulan baru disaji bak sekeranjang makanan Mengambil setiap mulianya dipersilakan Sedang kami cawan-cawan Denting sendok dilarang saling melawan Hari yang kesepuluh nanti Sepotong puasa tersaji Harumnya serupa ramadhan wangi Sekeranjang Muharram masih tersaji Sama seperti bilah-bilah yang lalu terurai Sulung
MUHARRAM DALAM PANDEMI
Post Views: 15 Muharram Dalam Pandemi Muharram Kau bulan penuh dengan kemuliaan Hadirmu membawa damai Meniupkan harapan dalam diri yang lemah Ya… Aku lemah Sangat lemah Tak berdaya untuk melawan Dibelenggu rasa ketakutan Dikelilingi air mata yang tertahan Diuji dengan hadirnya mahkluk Tuhan yang tak terlihat Tanpa mengerti apa yang harus ku perbuat Namun…… Takdir
DIUJUNG PENANTIAN
Post Views: 14 Mukharam bulan yang suci Engkau hadir dalam keadaan bumi sedang tidak baik-baik saja Di tengah kebisingan covid 19 Kehadiranmu seakan menjadi embun Walau tidak semeriah dulu Dalam menyambutmu Hati ini teriris Hati ini menangis Tapi tidak mengurangi rasa cinta kami Untuk tetap semangat dalam berhijrah Ke jalan yang lebih baik Untuk menggapai
Munajat Muharram
Post Views: 23 Menapak jejak-jejak tanah basah tampias hujan menitik tanpa jeda ia membawa dinginnya sekejap menguap membawa entah Aku terkesiap tak bersuara sesekali berkaca netra retak lantas pecah terurai basah pada lembar sajadah Duhai apa kabar hati pucuk-pucukmu bertunas duri menusuk merahnya bernoktah dosa itu kukecup lagi Kelak adakah aku di ufuk sana menjadi
Satu Muharram Ribuan Rasa
Post Views: 22 Satu Muharram telah tiba Hatiku tak lagi iba Bahagia kami bersama keluarga Duduk rapi membaca firman nya Muhrram mengajarkanku cinta Cinta yang penuh keisllamiyah seebagai agama sempurna Cinta dengan sesama manusia tua atau pun muda Serta cinta dengan diri sendiri dan lingkungan nya Muharram menginggatkan ku.. Untuk bersimpuh menginggat kepada sang pencipta
Muharram Datang Dengan Kemuliaan
Post Views: 27 Lentera jingga mulai menyala-nyala Mengusir gelapnya malam yang penuh durja Ditemani tabuhan rebana dan lantunan merdu lagu keagamaan Untuk menyambut ketibaan Muharram di kampung halaman —bulan pertama yang bertamu di awal tahun Islam. *** Kubiarkan pintu depan rumahku terbuka Selebar jalan De Julio Avelue di Argentina Lalu Muharram datang dengan membawa kemuliaan
Aku Yang Tak Sengaja Mengagumi
Post Views: 39 Aku Yang Tak Sengaja Mengagumi Salahkah aku mengagumi? Sesuatu yang bukan menjadi kewajibanku Atau mungkin dijauhi oleh teman-teman seimanku Mereka terlalu sibuk memunafikkan diri Mereka juga kagum kurasa Bagaimana Nabimu berhijrah, kawan Selalu kucari di kedalaman hatiku Apa aku salah? Apa aku sengaja? Atas rahmat-Nya, aku tidak sengaja Tak hentinya kuucap, Aku
Tuhan Maha Baik
Post Views: 33 Terbuang di Gili Air Belari mengejar mimpi Anak-anak memanggul beban Tuhan memberi berkah setiap kehidupan Lihat, lihat anak ku Laut dan tanah menangis karena sampah Lihat makhluk laut itu memakan sampah Lihat halaman ini anak ku Lihat sampah itu menodai kebaikan Tuhan Marilah anak-anak ku Pungutlah sampah yang berserakan Mari kita berbuat