Kuteguk Tehmu

Terasa berbeda memang
Kini terasa lebih sempit
Lebih pelik, bahkan lebih terasa dihimpit
Tidak ada buka bersama lagi
Tarawih pun harus sendiri

Yang ada hanya sisa cerita ramadhan kemarin
Tentang teh hangat yang kau bawa dalam gelas berwarna kuning

Terima kasih atas tawaran segelas teh hangat yang kau suguhkan padaku
saat aku tak mau bangun dan membuka mataku kala itu
Ketika kuteguk air yang kau berikan,
ada kehangatan yang mengalir bersama sebuah ketulusan

Meski terasa lengkara
Ternyata kau hadir membawa lentera
Ketika kupikir dunia tak ada lagi yang peduli
Kau hadir dan merangkulku kembali

Kukira ramadhan ini bisa kususuli kau dengan segelas teh juga
Membalas dengan yang senilai padahal tidak pernah ternilai
Tapi ternyata Tuhan punya cara sendiri lewat skenario-Nya
Bukan kehangatan teh lagi yang disuguhkan
Melainkan ketulusan berteman meski jarak jauh memisahkan

Terima kasih, Dewi.
Ketika banyak cara istimewa untuk menabur pesan kebaikan ramadhan
Kau beri cara paling sederhana untuk menyayangi seorang teman
Aku tuliskan bait-bait aksara ini sekaligus untukmu
Semoga kau membacanya


Penulis

3 COMMENTS
  • Rtnzzzz
    Reply

    Lanjutkannn, slamat brkarya :))

  • Vianbara
    Reply

    Gilaaaa sumpahhh gilaaa…
    Cara penulis dalam menyampaikan tetima kasih atas kesederhanaan dalam menyampaikan ketulusan seseorang melalui kata-kata sungguh tidak biasa.
    Keren bangett lahh

    Sumpahhh penulis favorit akuuu

  • Dhiffa trisna
    Reply

    Ummaaaah cantik bgt puisi nyaa??

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *