Ramadhan…
Lebih dari sekedar menahan lapar dan dahaga
Emosi jiwa, saat kau marah hanya karena membaca judul berita
Yang tak kau ketahui kebenarannya
Serta merta jarimu menulis komentar tak sopan
Yang mewakili kotornya hatimu dan lisan yang tak terucapkan
Ramadhan…
Bulan mulia di tengah badai wabah corona
Yang menahan kaki melangkah ke rumah-Nya
Dan membuat masjid sunyi tak bersuara
Dari lantunan ayat suci orang mengaji
Sholat tarawih berjamaah, dan atau buka puasa bersama
Ramadhan…
Ujian kesabaran yang sesungguhnya
Tahun ini kau harus menahan pula
Tak ada kesempatan untuk pulang ke kampung halaman
Merayakan hari kemenangan seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya
Kita akan menggapai kemenangannya, hanya jika kita mampu menahannya