Bersama hembusan angin malam di bulan penuh kebaikan, Ramadhan karim….
Haluan suara bedug yang dinanti nanti kan si kecil pemilik rambut ikal
Yang beberapa kali selalu bertanya, kapan kiranya muadzin berdiri dengan indah dan melantunkan syiar adzan
Si kecil rambut ikal, yang memaksa ceria, untuk menahan haus dan lapar
Lalu, di malam – malam yang sama
Kedua telapak tangan itu mengadah sembari bertutur tanpa henti
Permohonan yang penuh harap pada sang pemilik kehidupan
Agar senantiasa diberi kekuatan ditengah ujian dan ketidak berdayaan
Tangis Tersedu bersamaan isak yang menyela harapan dan permohonan
Tangis yang berduka dan meminta kasih pada sang pemilik kasih
Tangis yang membela ketidak mampuan, agar terlimpah petunjuk dan kekuatan
pada pemik jiwa yang lemah timah
Tangis yang mengadu, agar Rabb ku memberi segala Ridho Nya
Kasih sayang Nya agar senantiasa menjadi hamba yang kian bersyukur
Meski menggigit reranting hingga sakit yang meronta
Tapi kedua tangan tak henti meminta dalam doa
Bahwa segala apa yang Dia beri, Dia telah menghendaki
tak lepas dari keadaan yang bahkan paling kita benci, atau mungkin paling melukai
terlalu naif dan hina diri kita
karena selalu mengeluh ,yang akhirnya hanya akan memancing prasangka penuh hina dina
Semoga…Air mata menjadi pelebur dari dosa
Di dalam untaian harap dan Doa,..sang pemilik jiwa menghapus segala dosa dan alpha
mengizinkan hati yang lembut kembali, dalam dekapan kasih sayang dan rahmat Nya, di bulan penuh ampunan
Ramadhan Mu ya Rabb ku….