Ramadan Berpesan

Ladang hari terbentang satu purnama
Malamnya terasa remang namun ingar
Tua muda sibuk menyemai takwa
Anak kecil mengaji dengan bangar

Aku, yang katanya kau nanti-nanti
Menyuguhkan langit temaram
Menghadiahimu lapis-lapis keberkahan
Juga malaikat yang memenuhi gang-gang

Lalu, di mana kau kala Aku datang?
Membenamkan sujud dalam atau melebur dalam hidangan
Meruahkan doa panjang atau berjaga larut malam
Menggema zikir amali atau menari dalam kuncup duniawi

Aku, sang riuh rendah
Yang kau rayakan sedemikian rupa
Hingga lupa hakikat puasa
Aku, sang riuh sementara
Yang kau bersamai sepenuh bulan
Tak lebih dari sebuah perayaan

Duhai jiwa yang berhati
Badai kecil boleh datang perlahan
Meniup dan melemparmu dalam nadir
Tapi aku datang sebagai kesempatan
Memberi waktu maaf seluas samudra
Merangkai waktu mustajab untuk kau berdoa

Duhai,
Pulanglah dan jangan sia-sia
Aku tahu ada masjid di hatimu
Yang bisa kau sujudkan saban hari
Duhai,
Aku takut sirnaKu tak berbekas apa
Maka tuntun dahimu lebih erat memeluk bumi
Bertaubat dan memohon rida ilahi.


Penulis

2 COMMENTS
  • Yuyun
    Reply

    Waw keren

  • Aziz
    Reply

    Terbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *