Puisi Abdul Warits*
BULAN SEMERBAK DI LANGIT RAMADAN
Kami mencium aroma takbir di malam seribu bulan-Mu
Manusia, hewan dan segala yang pernah tiada
Menanggalkan kesumat dada jadi malaikat
Tiba-tiba tunduk, kikuk alam semesta
Mungkinkah mereka hanya berpura-pura
Ataukah manusia sudah mahir bersandiwara pada akhiratnya?
Tangan-tangan dunia tengadah ke puncak harap
meminang bunga-bunga langit jatuh ke bumi
rakaat tarawih yang sesekali sunyi
rindu tak pernah luruh, menyala dalam gebu doa-doa
seumpama witir, selalu ada yang ganjil
sebulan kenangan mengalir, digempur amar maruf
setiap huruf hijaiyah menjelma pahala berbulir-bulir
Kemenangan kata-kata berlari sepanjang malam
di masjid, di surau, di jalanan, di hati bersama gemerlapmu
iblis yang dibelenggu itu hanya bisa termangu, cemburu
menyaksikan manusia sedang bercumbu bersama malaikat
melepas dentum waktu dalam bahagia yang berderu
Matahari selalu terbit dan tenggelam pada malammu yang berdenyar
Sengaja kami persembahkan zakat sebagai mahar
atas tirakat puasa di bulan-bulanmu
berhasil menahan nafsu dunia yang binal
berkat menuju hari-harimu, sumringah di alam kekal
Kami senantiasa bersuci dari dosa-dosa yang berkuasa
dalam pancaindera, kami baca lantunan kalimat tayyibah
Alquran didada
ketabahan dalam jiwa
sabar senantiasa berputar
dalam hari-hari berpendar
menyemai ibadah cinta kepadamu semata
kami saksikan bulan hanya senyum tersipu malu
Kami selalu ingin memeluk kerukunan hari-harimu
Bersilaturahmi saat idul fitri, berbagi kepada sesama
kenangan yang ada di bilik dada
kami simpan menjelma syukur
Yang selalu hablur sepanjang sahur
Melebur menjelma irama yang begitu kentara
Allahu akbarAllahu akbarWalillahilhamd
Gapura, 2020 M.
Biodata penulis
Abdul Warits, Lahir di Grujugan, Gapura, Sumenep, 07 Maret 1997. Alamat Jalan Makam Pahlawan No. 02 PP. Annuqayah daerah Lubangsa Guluk-Guluk Sumenep 69463, Mahasiswa-santri di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Fakultas Usluhuddin. Karyanya terkumpul dalam : Kelulus (Persi : 2017), Yang berlari dalam kenangan (Persi:2018), Kepada Douwes Dekker (Multatuli Fest : 2018), Pesan Damai Aisyah, Maria, Xi king (Antologi Penyair Asean IAIN Purwokerto, 2018), Requiem Tiada Henti, GelomAbi Puisi Maritim, Seratus Puisi Qurani, Majalah Sastra Horison, Seharusnya Kita Tak Saling Rindu (Rumah Kayu Publishing), Puisi Akrostik FAM Publishing, Hidup dan Pilihan, Cahaya Santri, Lentera Santri, dll. Selain itu, karyanya tersebar di media nasional Radar Madura, Kabar Madura, Harian Bhirawa, Analisa, Koran Jakarta. Aktif di Komunitas Penyisir Sastra Iksabad (PERSI) dan Istana Pers Jancukers (IPJ) Lubangsa, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fajar Instika dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk. No. Hp:082332637632. Email : pisces_matamu@yahoo.com