RAMADHAN ADALAH HIJABKU
Penulis : Zulva Fuanni
Ku torehkan sebuah kata, tentang Ramadhan-Ku yang datang menyapa, meronta hati jiwa dan raga, mengalun indah seruan takbir menggema. Ku intip bulan penuh cahaya, Ramadhanku… aku bersua. Gemuruh suara tarbiyah terdengar dari mulut ke mulut, tangisan tiada cukup air mata. Aku sebagai hamba, mengurai tangis dari balik hati yang tragis.
Ramadhan ku, Ku agungkan namamu di hadapan Illahi Rabbi, ku pinta doa dan aku merasa gemetar hati, ku takut aku tersunditi untuk memperbaiki diri. Ramadhanku, rangkul aku, ku tahu semua yang kulakukan dimasa lalu adalah kesilapan yang tak dapat ku kubur secara dalam. Ku tau aku adalah seorang hamba yang sering terpedaya, lalai dengan perintah-Nya, berjibaku dalam gelimangan dosa, Aku.. begitu pandai memainkan maksiat murka-Mu.
Ya Gaffar… Ramadhan tiba, gemaan suara tarawih melengkingkan seruan untuk-Mu. Aku sendu merindu.. keadaan yang nyaman bersemanyam dihati, jajanan takjil yang laku terbeli, dan hati tenang tak merasa hancur diri.
Ya Gaffar… pena telah diangkat dan kertas telah mengering, Aku merindu-Mu, aku merindu-Mu, Aku merindu-Mu Ya Allah… Terimakasih engkau telah menegurku dalam tiap bait kesalahan, dalam tiap peluh rintih kesakitan. Terimakasih engkau telah menegurku tak sampai pada istidraj-Mu.
Ramadhan ku… Sudah Ramadhan keberapakah ini? Sudah ku lewati berapa tahunkah ini? Sudah berapa lama aku hidup dalam kebringasan orang, kendali orang, sudah berapa lama aku hidup dalam bayang-bayang kesalahan?
Ya Syahru Ramadhan… Sambut aku dalam bulan suci-Mu.Ya allah… Jangan biarkan tekadku yang teguh menjadi luruh. Jangan engkau timpakan murka-Mu di bumi sujudku. Sudah cukup Ya Allah, Maafkanlah aku, jangan kau hempaskan lagi jari murka-Mu. Izinkan aku menyambut Ramadhan-Ku.
Semogaku Ya allah, Ramadhan-Ku datang dengan gembira, tersenyum bahagia dengan suka cita. Biarkan Ramadhan tersenyum tanpa berkabung.
Ya Allah… akhirnya aku tau bagaimana engkau sangat merindu, engkau pencemburu, engkau tak mau satu pun hamba-Mu berpaling dengan semu. Ya Rabbi, Ramadhan mengukir kisah hidupku dengan tinta keberkahan, kebaikan berperan mengucap syukur atas nikmat yang engkau berikan.
Ya Syahru Ramadhan.. Ku intip bulan dalam sajak ucapan… ‘Bulan… bolehkan aku menangis?’