Dalam benak termenung
Entah kenapa aku melakukannya
Raga bermain angin
Jiwa terpontang panting
Bentuk ku semakin hampa
Namun batin kekar
MengingatMu penuh segala
Tuhanku
Mentari terbit menjanjikan
Di sana awal dekat denganMu
Menahan gejolak hati
Yang terus membara diri
Secawan kolak
Setiap saat membasahi pikiranku
Menanti kemauan raga ini
Dengan rintihan hati
Senja menjadi bukti
Megingat keluh perjalananku
Menuju restu dariMu
Tuhanku
Susah sungguh
Mengetuk pintuMu.