Ramadhan bulan suci
Yang selalu dirindukan gempitanya
Yang selalu dirindukan sejuknya
Tahun ini bumi mungkin lelah
Alam mungkin mengeluarkan asumsinya
Manusianya tak tentu arah
Ku harap saat engkau datang semua telah membaik
Bumi telah sembuh
Alam telah kembali bersahabat
Manusia telah berdamai dengan keadaan
Ku harap engkau tiba
Dengan kabar baik
Melepaskan resah khawatir yang membelenggu
Membelai dengan lembut
Menemani dengan ketenangan
Ku harap saat engkau tiba nanti
Setiap yang terluka sudah sembuh
Setiap yang ditinggalkan sudah ikhlas
Wahai Ramadhan
Wahai bulan Suci yang dirindukan
Ku harap engkau membawa kembali senyum yang sempat pudar
Membelai setiap yang merasa kehilangan
Tangis yang dulu menggema di setiap sudut
Rintih yang dulu terasa ramai menyapa telinga
Semoga lekas membaik
Wahai Ramadhan
Hai Bulan Suci yang diagungkan
Ku ingin bersamamu lagi
Menyambutmu dengan penuh haru
Suara tilawah Al-qur’an mengalun merdu
Anak-anak tertawa riang
Para orang tua bersenda gurau dengan anak cucu mereka
Mengkisahkan setiap cerita dahulu
Alam kembali tersenyum
Menyambutmu wahai Bulan Suci
Ku rindu padamu
Rindu tilawah qur’an saat malam tiba
Ku rindu padamu
Bolehkah aku menyambutmu dengan rinduku ini?
Wahai ramadhan sang bulan suci
Engkau bulan penuh ketenangan
Bulan penuh kebahagiaan
Bulan penuh keberkahan
Menenangkan setiap jiwa yang terpeluk kenangan pilu
Menemani keluh kesah setiap jiwa yang terbelenggu dalam tangis
Aku merindumu wahai ramadhan