Langkah-langkah kaki terus bergerak,
Kami punya tempat yang dituju,
Suatu bangunan kukuh,
Di ujung desa terpencil.
Kami gadis desa baris di saf belakang.
Beralaskan sajadah memanjang ke kiblat,
Beratapkan langit bertabur beribu bintang,
Berlampukan bulan yang menggantung.
Terlihat sandal-sandal berjajar bak berbaris,
Di pekarangan surau.
Suara riuh rendah mengucap sholawat.
Terdengar kumandang adzan menjelang malam,
Panggilan salat isya, tarawih sunah kami.
Sepertiga malam, suara hikuk-pikuk,
Terdengar samar-samar dari jauh,
Orang berarak membangunkan sahur,
Bunyi bedug begitu mendengung di telinga.
Tua muda makan bersama,
Salat bersama,
Waktu seakan memaksa agar berkumpul.
Mendekatkan yang jauh.
Sungguh tak terhitung kebersamaan di Bulan Ramadhan.
Kebersamaan saat-saat paling indah.
Tak ada Bulan yang lebih indah,
Dari Bulan Ramadhan.
Tak habis rasa syukur,
Dari hati paling dalam.