Tempat yang tadinya begitu penuh para pengunjung dari belahan kota
Tempat yang tadinya hidup dengan lalu lalang manusia
Kini mati sepi karena virus bernama Corona
Kota dimana setiap minggunya kusinggahi
Tak lupa dengan metic merah yang aku kendarai
Kini tidur ditengah terik matahari
Kita terlalu cemas dengan argumen-argumen keras
Kita terlalu was-was dengan berita-berita yang kini anfas tanpa sadar Tuhan sedang memperhatikkan diatas
Ingat saja ini “mungkin sebagai pelajaran bagi kita, agar tidak terlalu bertindak bebas diluar batas”
Tak lama, bulan suci Ramadhan datang
Bulan dimana kebaikan diutamakan, bulan dimana segala penyakit dihilangkan
Bulan yang dinanti dengan penuh keindahan
Sejak kemarin sampai hari ini negri terus digoncang kerisauan diri
Katanya “bulan segala ampun” terdapat pada bulan suci
Semoga nanti, rasa takut terganti, khawatir teratasi
Allah, dibulan suci nanti, kami ingin keadaan kembali normal
Kami ingin menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan
Kami ingin merasakan kebaikan Ramadhan dengan kebersamaan
Allah yang turunkan, Allah yang ciptakan, Allah pula yang hilangkan
Dengan kebaikan bulan Ramadhan, semua risau tergantikan
Dengan kebaikan bulan Ramadhan, semua kembali pada titik kebahagiaan